TNI beri teladan ungkap kasus LP Cebongan
A
A
A
Sindonews.com - Anggota Komisi I DPR Susaningtyas Kertopati mengatakan, dirinya mengapresiasi langkah TNI yang berhasil mengungkap pelaku penyerangan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan, Sleman, Yogyakarta.
Diketahui, akibat dari penyerangan itu, empat narapidana tewas. Keempatnya adalah Yohanes Juan Manbait, Gameliel Yermiyanto Rohi Riwu, Adrianus Candra Galaja, dan Hendrik Benyamin Sahetapy Engel.
"TNI AD telah memberi keteladanan yang baik, gentleman. Semoga ini adalah kebenaran yang hakiki dan jujur," ujar Susaningtyas melalui pesan singkatnya kepada wartawan, Jumat (5/4/2013).
Terlepas dari kasus pembunuhannya, sambung politikus Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini, kejujuran oknum anggota Kopassus patut diapresiasi. Sehingga tim investigasi yang diketuai Wadan Puspomad Brigjen TNI, Unggul Kawistoro tidak perlu berlama-lama mengungkapnya.
Susaningtyas menyesalkan statemen Pangdam IV Diponegoro Mayor Jenderal TNI Hardiono Saroso yang menjamin tidak ada anggota kopasus terlibat. Pasalnya, pimpinan teritorial harus memiliki kecakapan komunikasi dan bertindak hati-hati sebelum ada pembuktian akurat.
"Mengenai Pangdam Diponegoro seharusnya tidak langsung mengatakan tidak terlibat, cukup jelaskan SOP-nya (Standard Operating Prosedur) saja," pungkasnya.
Diketahui, akibat dari penyerangan itu, empat narapidana tewas. Keempatnya adalah Yohanes Juan Manbait, Gameliel Yermiyanto Rohi Riwu, Adrianus Candra Galaja, dan Hendrik Benyamin Sahetapy Engel.
"TNI AD telah memberi keteladanan yang baik, gentleman. Semoga ini adalah kebenaran yang hakiki dan jujur," ujar Susaningtyas melalui pesan singkatnya kepada wartawan, Jumat (5/4/2013).
Terlepas dari kasus pembunuhannya, sambung politikus Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini, kejujuran oknum anggota Kopassus patut diapresiasi. Sehingga tim investigasi yang diketuai Wadan Puspomad Brigjen TNI, Unggul Kawistoro tidak perlu berlama-lama mengungkapnya.
Susaningtyas menyesalkan statemen Pangdam IV Diponegoro Mayor Jenderal TNI Hardiono Saroso yang menjamin tidak ada anggota kopasus terlibat. Pasalnya, pimpinan teritorial harus memiliki kecakapan komunikasi dan bertindak hati-hati sebelum ada pembuktian akurat.
"Mengenai Pangdam Diponegoro seharusnya tidak langsung mengatakan tidak terlibat, cukup jelaskan SOP-nya (Standard Operating Prosedur) saja," pungkasnya.
(maf)