Tak ada alasan tak menerima putusan Komite etik

Kamis, 04 April 2013 - 05:30 WIB
Tak ada alasan tak menerima...
Tak ada alasan tak menerima putusan Komite etik
A A A
Sindonews.com - Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis menilai, sanksi tertulis yang dijatuhkan Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada Ketua KPK Abraham Samad sudah proporsional.

Pasalnya, Abraham Samad tidak memberikan perintah langsung kepada sekretarisnya Wiwin Suwandi untuk membocorkan draf surat perintah penyidikan (sprindik) atas nama Anas Urbaningrum.

"Sanksinya sudah setimpal. Kesalahannya tidak mengawasi dengan baik sekretarisnya itu. Menempatkan orang yang tidak cukup kredibel menjadi sekretarisnya. Itu kesalahannya," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Rabu (3/4/2013) malam.

"Kemudian, secara incognito memberitahukan kepada pihak lain. Memang itu harus kita akui tidak cukup patut dilakukan. Paling pokok adalah dia tidak memberi perintah membocorkannya," sambungnya.

Menurutnya, pro dan kontra putusan Komite Etik terhadap Abraham Samad sebagai hal yang wajar. Namun, ia meminta semua pihak untuk menghormati hasil putusan Komite Etik.

"Kita mesti percaya dengan Komite Etik. Bagi saya cukup kredibel apa yang ditemukan dan dilakukan oleh Komite Etik. Karena itu, tidak ada alasan untuk tidak menerima keputusan Komite Etik," ucapnya.

Sementara, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad akhirnya angkat bicara soal keputusan Komite Etik. Dia menilai, temuan dan keputusan Komite Etik yang diumumkan secara terbuka itu terlalu berlebihan.

Abraham mengaku, sangat tidak mengerti masalah itu dikait-kaitkan dengan dirinya dan Wiwin Suwandi yang sudah ditetapkan sebagai pelaku utama pembocor surat perintah penyidikan (Sprindik) Anas Urbaningrum.

"Saya menggangap putusan terlalu berlebihan, seharusnya saya tidak dikaitkan dengan perbuatan sekretaris saya," ungkap Abraham kepada Sindonews, Rabu 3 April 2013.

Ia menilai, Komite Etik tidak bisa mengartikan arah pemberantasan korupsi yang akan dilakukannya. Sehingga apa yang dilakukan selama ini justru dinilai salah.

"Menurut saya apa yang saya lakukan dalam memberantas korupsi adalah langkah-langkah yang progresif dan radikal," tegasnya.

Dengan kondisi negara penuh koruptor ini, menurutnya sangat wajar jika dia memilih cara itu. "Karena korupsi di Indonesia masif, dan meluas, makanya diperlukan langkah-langkah radikal dan progresif," sambungnya.

Menurutnya, Komite Etik tidak bisa mengartikan arah pemberantasan korupsi yang diinginkan. Apalagi, dirinya telah dinyatakan bersalah melakukan pelanggaran etik dan mendapatkan sanksi teguran tertulis.

"Langkah itu tidak bisa diterjemahkan sebagai langkah-langkah yang melanggar etika oleh Komite Etik," tandasnya.
(kri)
Berita Terkait
Jadi Program Unggulan,...
Jadi Program Unggulan, Sport Center Bulukumba Tak Kunjung Terealisasi
Pembangunan Sport Center...
Pembangunan Sport Center Pangkalan Bun Akan Terus Dilanjutkan
Gubernur Lakukan Groundbreaking...
Gubernur Lakukan Groundbreaking Sumut Sport Center Bertaraf Internasional
Dikaitkan dengan Kasus...
Dikaitkan dengan Kasus Hambalang, Gede Pasek: Akan Kami Hadirkan Bukti Telak
Bebas dari Lapas Sukamiskin,...
Bebas dari Lapas Sukamiskin, Anas Urbaningrum Langsung Sampaikan Pidato Ini
Soal Siap Digantung...
Soal Siap Digantung di Monas, Anas: Lahir Batin Saya Tidak Melakukan yang Dituduhkan Itu
Berita Terkini
Jupiter Aerobatic Team...
Jupiter Aerobatic Team Latihan Perdana Jelang Pembukaan LIMA 2025
49 menit yang lalu
Haru dan Khidmat! Adzan...
Haru dan Khidmat! Adzan Pertama Berkumandang dari Masjid Indonesia di Kanada
3 jam yang lalu
Daftar Perwira Tinggi...
Daftar Perwira Tinggi TNI AL yang Dimutasi di Akhir April 2025, Ini Nama-namanya
3 jam yang lalu
Momen Prabowo Ngopi...
Momen Prabowo Ngopi saat Pidato di Kongres IV Tidar: Karena Diperintah Rakyat, Saya Minum
4 jam yang lalu
4 Pati TNI Angkatan...
4 Pati TNI Angkatan Udara Pensiun, Nomor 2 Lulusan AAU 1988
7 jam yang lalu
Menkes Budi Gunadi Sadikin...
Menkes Budi Gunadi Sadikin Dinilai Layak Diganti
9 jam yang lalu
Infografis
Penyebab Jerman Tak...
Penyebab Jerman Tak Siap Hadapi Perang Dunia III Melawan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved