Rangkap jabatan, SBY langgar etika politik

Rabu, 03 April 2013 - 12:39 WIB
Rangkap jabatan, SBY...
Rangkap jabatan, SBY langgar etika politik
A A A
Sindonews.com - Terpilihnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, dikritisi pihak Constitution Centre Adnan Buyung Nasution (Concern ABN).

Oleh karena itu, Concern ABN menyesalkan sikap SBY yang sedang menduduki jabatan Presiden RI, namun memangku pula jabatan sebagai Ketum Demokrat.

"Apapun alasannya, sikap tersebut telah melanggar etika politik, mengingat seorang presiden, bukan hanya sebagai seorang kepala pemerintahan, tetapi juga sekaligus seorang kepala negara," ujar Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti, yang merupakan salah satu perwakilan Concern ABN saat jumpa pers di Kantor Concern ABN, Jalan Sampit I Nomor 56, Jakarta Selatan, Rabu (3/4/2013).

Seharusnya, kata dia, SBY mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas semua kepentingan partai, golongan, kelompok dan lain-lain. "Sebagai seorang kepala negara, presiden mestinya di atas semua organisasi politik, organisasi sosial dan organisasi masyarakat," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, apalagi dalam pernyataannya, SBY mengatakan demi menyelamatkan Partai Demokrat siap menghadapi berbagai macam kritik. "Hal ini menunjukkan SBY sudah mendahulukan kepentingan partainya dibanding dengan kepentingan bangsa dan negara," tuturnya.

Sekedar informasi, mereka yang tergabung dalam Concern ABN ini di antaranya, Direktur Concern ABN Adnan Buyung Nasution, Wakil Direktur Concern ABN Laica Marzuki.

Kemudian Manajer advokasi Ali Nurdin serta Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti. Sementara Rasyid Alam Perkasa Nasution, Margarito Kamis, Mulyana Wira Kusuma serta Absar Kartabrata berhalangan hadir.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7313 seconds (0.1#10.140)