Demokrat harus selektif jaring caleg
A
A
A
Sindonews.com - Partai Demokrat masih memiliki waktu untuk memperbaiki elektabilitas meski beberapa kali hasil survei memvonisnya buruk. Pada Pemilu 2014 mendatang bisa saja Partai Demokrat mampu mendongkrak perolehansuaranya.
Menurut Direktur Pusat Kajian Politik (Puskapol) Universitas Indonesia (UI), Sri Budi Eko Wardani, Partai Demokrat masih memiliki waktu, dan elektabilitas itu masih bisa diubah pada Pemilu 2014 nanti.
Wanita yang akrab disapa Dani ini yakin Demokrat masih bisa diselamatkan untuk menghadapi Pemilu 2014. Tapi bukan lantaran ketumnya dijabat oleh SBY, malinkan Demokrat bisa memanfaatkan karakter pemilih di Indonesia yang gemar menjatuhkan pilihan pada detik akhir menjelang pencoblosan.
"Pemilih kita pemilih yang last minute (menit terakhir) menentukan pilihan, boleh lah sekarang ada survei (elektabilitas PD anjlok) masih ada masa kampanye," tukasnya kepada Sindonews di Media Center KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2013).
Dia menyarankan, dengan pola pemilih semacam itu maka Demokrat harus pandai menjaring calon anggota legislatif (Caleg).
Menurutnya, para caleg inilah yang nantinya menjadi motor utama Demokrat untuk mendapatkan suara di Pemilu 2014 yang berasal dari derah pemilihan (dapil) masing-masing.
"Artinya (saat ini) belum ada caleg tetap, karena mereka yang akan jadi motor untuk suara dan motor di dapil," tukasnya.
Pemilih Indonesia ini cenderung memilih orang (sosok), ketimbang memilih partai. Caleg akan memegang peran besar untuk suara partai.
Dani mengimbau jika Demokrat ingin meningkatkan elektabilitas, maka harus dapat memaksimalkan peluang terakhir melalui pencalegan dengan membaca kultur masyarakat Indonesia itu.
"Kita lihat diketerpilihan caleg, karena yang di bawah yang akan mendorong lebih banyak (suara)," tuntasnya.
Menurut Direktur Pusat Kajian Politik (Puskapol) Universitas Indonesia (UI), Sri Budi Eko Wardani, Partai Demokrat masih memiliki waktu, dan elektabilitas itu masih bisa diubah pada Pemilu 2014 nanti.
Wanita yang akrab disapa Dani ini yakin Demokrat masih bisa diselamatkan untuk menghadapi Pemilu 2014. Tapi bukan lantaran ketumnya dijabat oleh SBY, malinkan Demokrat bisa memanfaatkan karakter pemilih di Indonesia yang gemar menjatuhkan pilihan pada detik akhir menjelang pencoblosan.
"Pemilih kita pemilih yang last minute (menit terakhir) menentukan pilihan, boleh lah sekarang ada survei (elektabilitas PD anjlok) masih ada masa kampanye," tukasnya kepada Sindonews di Media Center KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2013).
Dia menyarankan, dengan pola pemilih semacam itu maka Demokrat harus pandai menjaring calon anggota legislatif (Caleg).
Menurutnya, para caleg inilah yang nantinya menjadi motor utama Demokrat untuk mendapatkan suara di Pemilu 2014 yang berasal dari derah pemilihan (dapil) masing-masing.
"Artinya (saat ini) belum ada caleg tetap, karena mereka yang akan jadi motor untuk suara dan motor di dapil," tukasnya.
Pemilih Indonesia ini cenderung memilih orang (sosok), ketimbang memilih partai. Caleg akan memegang peran besar untuk suara partai.
Dani mengimbau jika Demokrat ingin meningkatkan elektabilitas, maka harus dapat memaksimalkan peluang terakhir melalui pencalegan dengan membaca kultur masyarakat Indonesia itu.
"Kita lihat diketerpilihan caleg, karena yang di bawah yang akan mendorong lebih banyak (suara)," tuntasnya.
(lns)