KSAD sudah beritikad baik bentuk tim investigasi
A
A
A
Sindonews.com - Anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari, mendukung langkah Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Pramono Edhie Wibowo, yang membentuk tim investigasi.
Tim investigas tersebut terkait untuk menyelidiki dugaan keterlibatan oknum TNI dalam kasus Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan, Sleman, DI Yogyakarta.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjungan (PDIP) ini beralasan, karena akses Polri ke TNI memang terbatas. Sehingga dengan adanya bantuan dari KSAD diharapkan kasus yang menewaskan empat orang tersangka pembunuhan itu segera terungkap.
"Saya melihat ini sebagai bentuk itikad baik TNI," ujar Eva melalui pesan singkatnya kepada Wartawan, Sabtu (30/3/2013).
Hanya karena TNI bukan penyidik, sambung Eva, maka sepatutnya TNI berkoordinasi dengan Polri dalam melakukan investigasi. Kemudian, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentu punya peran penting dalam memberikan dukungan untuk memastikan investigasi tersebut berjalan sesuai aturan hukum.
"Penyidikan berjalan independen, profesional dan diorientasikan pada terbukanya kebenaran," pungkasnya.
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, pada Sabtu 23 Maret 2013 dini hari, belasan orang bertopeng dan bersenjata melakukan penyerangan ke LP Cebongan, Sleman. Dalam aksi penyerangan tersebut, empat tahanan tewas ditembak. Empat orang itu antara lain bernama Hendrik Angel Sahetapi alias Deki (31).
Kemudian Yohanes Juan Manbait (38), Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi (29), dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (33). Keempatnya merupakan pelaku penganiayaan hingga menewaskan anggota TNI AD, Sersan Satu Santoso, di Hugo's Kafe.
Tim investigas tersebut terkait untuk menyelidiki dugaan keterlibatan oknum TNI dalam kasus Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan, Sleman, DI Yogyakarta.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjungan (PDIP) ini beralasan, karena akses Polri ke TNI memang terbatas. Sehingga dengan adanya bantuan dari KSAD diharapkan kasus yang menewaskan empat orang tersangka pembunuhan itu segera terungkap.
"Saya melihat ini sebagai bentuk itikad baik TNI," ujar Eva melalui pesan singkatnya kepada Wartawan, Sabtu (30/3/2013).
Hanya karena TNI bukan penyidik, sambung Eva, maka sepatutnya TNI berkoordinasi dengan Polri dalam melakukan investigasi. Kemudian, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentu punya peran penting dalam memberikan dukungan untuk memastikan investigasi tersebut berjalan sesuai aturan hukum.
"Penyidikan berjalan independen, profesional dan diorientasikan pada terbukanya kebenaran," pungkasnya.
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, pada Sabtu 23 Maret 2013 dini hari, belasan orang bertopeng dan bersenjata melakukan penyerangan ke LP Cebongan, Sleman. Dalam aksi penyerangan tersebut, empat tahanan tewas ditembak. Empat orang itu antara lain bernama Hendrik Angel Sahetapi alias Deki (31).
Kemudian Yohanes Juan Manbait (38), Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi (29), dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (33). Keempatnya merupakan pelaku penganiayaan hingga menewaskan anggota TNI AD, Sersan Satu Santoso, di Hugo's Kafe.
(maf)