Ketum Demokrat dari internal, elektabilitas tak bakal naik
A
A
A
Sindonews.com - Pengamat politik dari Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) Toto Sugiarto memprediksi Partai Demokrat tak mungkin bisa meningkatkan eletabilitasnya menuju Pemilu 2014 apabila ketum yang dipilih nanti masih berasal dari internal. Memang, Demokrat tetap akan utuh, namun elektabilitas tetap akan rendah.
"Saya pikir mungkin dengan SBY jadi ketum, mungkin Demokrat tak akan pecah, tapi saya punya keyakinan bahwa Partai Demokrat tak akan bagus, suaranya akan tetap rendah seperti di survei-survei yang terakhir yakni 4-5 persen. Tetap masih jauh sekali dengan Pemilu yang lalu, 20 persen," ujar Toto di kantor Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (29/3/2013).
Kondisi itu tak berubah karena sampai saat ini citra Demokrat di mata publik dianggap sebagai partai yang korup. "Saya kira kalau dipimpin orang internal, itu publik melihatnya bahwa partai itu tak ada harapan, masih sebagai partai korup," ungkapnya.
Seperti diketahui, pada tanggal 30-31 Maret 2013 ini, Partai Demokrat akan menggelar KLB di Bali, untuk mencari ketum baru pengganti Anas Urbaningrum. Kabar yang mengerucut, SBY bakal dipilih menjadi ketum. Dukungan dari DPC dan DPD hampir 100 persen.
"Saya pikir mungkin dengan SBY jadi ketum, mungkin Demokrat tak akan pecah, tapi saya punya keyakinan bahwa Partai Demokrat tak akan bagus, suaranya akan tetap rendah seperti di survei-survei yang terakhir yakni 4-5 persen. Tetap masih jauh sekali dengan Pemilu yang lalu, 20 persen," ujar Toto di kantor Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (29/3/2013).
Kondisi itu tak berubah karena sampai saat ini citra Demokrat di mata publik dianggap sebagai partai yang korup. "Saya kira kalau dipimpin orang internal, itu publik melihatnya bahwa partai itu tak ada harapan, masih sebagai partai korup," ungkapnya.
Seperti diketahui, pada tanggal 30-31 Maret 2013 ini, Partai Demokrat akan menggelar KLB di Bali, untuk mencari ketum baru pengganti Anas Urbaningrum. Kabar yang mengerucut, SBY bakal dipilih menjadi ketum. Dukungan dari DPC dan DPD hampir 100 persen.
(lns)