SBY akui belum becus tangani masalah kerukunan beragama
A
A
A
Sindonews.com - Sebelum bertolak ke Swedia dan Amerika Serikat (AS), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat memberikan keterangan resmi mengenai penghargaan World Statesman 2013 dari The Appeal of Conscience Foundation (ACF) yang akan diterimanya.
SBY mengatakan penghargaan tersebut sebenarnya bukan untuk dirinya secara pribadi, tetapi ditujukan kepada negara atau bangsa Indonesia, melalui dirinya selaku Presiden.
"Berkaitan dengan rencana penghargaan kepada saya selaku Presiden, bukan pribadi sebenarnya. Saya juga mendengar dan mengetahui ada sejumlah kalangan yang tidak setuju menyampaikan protes dan sebagainya," ujar SBY di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (27/5/2013).
SBY mengaku menghormati dan menghargai protes atas penghargaan tersebut.
"Saudara tahu bahwa kalau ada sebuah lembaga internasional yang kredibel lantas melakukan pengamatan yang seksama pada Indonesia dari berbagai aspek dalam waktu cukup lama dan kemudian berikan penghargaan pada Negara kita, bangsa kita, melalui Presidennya. Tentu kita tidak boleh melihatnya secara tidak baik sebenarnya,"imbuhnya.
Oleh karena itu, dia berterima kasih pada The Appeal of Conscience Foundation (ACF).
"Karena dunia mengamati meski masih banyak kekurangan di negara kita ini, tapi mereka mencatat misalnya, sebagaimana yang saya ketahui alasan foundation itu memberikan penghargaan misalnya kemajuan demokrasi kita, komitmen saya selaku Presiden untuk membangun perdamaian, menyelesaikan konflik secara damai, penghormatan pada HAM secara umum, peran international dialog dan sebagainya, meskipun sekali lagi masih ada masalah-masalah di dalam negeri kita. Masih ada kejadian yang belum mencerminkan kerukunan hidup antarumat beragama, itu saya akui," urainya.
SBY mengatakan penghargaan tersebut sebenarnya bukan untuk dirinya secara pribadi, tetapi ditujukan kepada negara atau bangsa Indonesia, melalui dirinya selaku Presiden.
"Berkaitan dengan rencana penghargaan kepada saya selaku Presiden, bukan pribadi sebenarnya. Saya juga mendengar dan mengetahui ada sejumlah kalangan yang tidak setuju menyampaikan protes dan sebagainya," ujar SBY di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (27/5/2013).
SBY mengaku menghormati dan menghargai protes atas penghargaan tersebut.
"Saudara tahu bahwa kalau ada sebuah lembaga internasional yang kredibel lantas melakukan pengamatan yang seksama pada Indonesia dari berbagai aspek dalam waktu cukup lama dan kemudian berikan penghargaan pada Negara kita, bangsa kita, melalui Presidennya. Tentu kita tidak boleh melihatnya secara tidak baik sebenarnya,"imbuhnya.
Oleh karena itu, dia berterima kasih pada The Appeal of Conscience Foundation (ACF).
"Karena dunia mengamati meski masih banyak kekurangan di negara kita ini, tapi mereka mencatat misalnya, sebagaimana yang saya ketahui alasan foundation itu memberikan penghargaan misalnya kemajuan demokrasi kita, komitmen saya selaku Presiden untuk membangun perdamaian, menyelesaikan konflik secara damai, penghormatan pada HAM secara umum, peran international dialog dan sebagainya, meskipun sekali lagi masih ada masalah-masalah di dalam negeri kita. Masih ada kejadian yang belum mencerminkan kerukunan hidup antarumat beragama, itu saya akui," urainya.
(lns)