Hanura berharap KPK bisa tuntaskan kasus Century
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendapatkan informasi baru setelah memeriksa mantan Menteri Keungan Sri Mulyani Indrawati di Washington DC, Amerika Serikat (AS) terkait kasus Bailout Bank Century.
Partai Hanura berharap dengan menemukan informasi baru dari Sri Mulyani kasus Century segera tuntas, supaya tidak menjadi beban pikiran di masyarakat. KPK harus berani menuntaskan kasus itu.
"Ya tentu kami sangat menaruh harapan besar kepada KPK untuk segera menuntaskan kasus bank century," ujar Sekretaris Fraksi Hanura Saleh Husin kepada Sindonews, Minggu (26/5/2013).
Anggota Komisi V ini menilai, selama kasus Century masih menggantung dan belum diselesaikan sampai tuntas, maka energi dan perhatian pemerintah maupun DPR akan selalu terbagi sehingga tetap menyita perhatian publik.
"Sehingga berbagai masalah lain ke depan akan juga terganggu dan selalu menyita perhatian publik," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, dari hasil pemeriksaan Sri Mulyani di Amerika Serikat diperoleh informasi baru yang sebelumnya belum pernah ditemukan KPK.
"Keterangan itu baru kita dapatkan dan itu tidak pernah disampaikan sebelumnya oleh beliau," kata Abraham disela-sela acara Lokakarya Jurnalis Antikorupsi di Citarik, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (25/5/2013).
Namun Abraham tidak menjelaskan temuan penyidiknya, pasalnya publik harus lebih bersabar KPK tengah bekerja untuk menelusuri lebih jauh kasus yang merugikan negara hingga Rp6,7 triliun ini.
"Itu menyangkut materi, kita tunggu saja kelanjutannya," pungkasnya
Partai Hanura berharap dengan menemukan informasi baru dari Sri Mulyani kasus Century segera tuntas, supaya tidak menjadi beban pikiran di masyarakat. KPK harus berani menuntaskan kasus itu.
"Ya tentu kami sangat menaruh harapan besar kepada KPK untuk segera menuntaskan kasus bank century," ujar Sekretaris Fraksi Hanura Saleh Husin kepada Sindonews, Minggu (26/5/2013).
Anggota Komisi V ini menilai, selama kasus Century masih menggantung dan belum diselesaikan sampai tuntas, maka energi dan perhatian pemerintah maupun DPR akan selalu terbagi sehingga tetap menyita perhatian publik.
"Sehingga berbagai masalah lain ke depan akan juga terganggu dan selalu menyita perhatian publik," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, dari hasil pemeriksaan Sri Mulyani di Amerika Serikat diperoleh informasi baru yang sebelumnya belum pernah ditemukan KPK.
"Keterangan itu baru kita dapatkan dan itu tidak pernah disampaikan sebelumnya oleh beliau," kata Abraham disela-sela acara Lokakarya Jurnalis Antikorupsi di Citarik, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (25/5/2013).
Namun Abraham tidak menjelaskan temuan penyidiknya, pasalnya publik harus lebih bersabar KPK tengah bekerja untuk menelusuri lebih jauh kasus yang merugikan negara hingga Rp6,7 triliun ini.
"Itu menyangkut materi, kita tunggu saja kelanjutannya," pungkasnya
(lns)