Separuh lebih warga Indonesia tidak puas dengan reformasi
A
A
A
Sindonews.com - Sebagian besar masyarakat Indonesia hingga saat ini merasakan ketidakpuasan terhadap pelaksanaan agenda reformasi. Selama hampir 15 tahun terakhir pelaksaan reformasi dirasa tidak berjalan sesuai harapan.
Hasil tersebut dikemukanan oleh Lingkaran Survey Indonesia yang menyikap momentum reformasi jilid dua. Dalam hasil penelitian tersebut 59,20 persen merasa tidak puas atas pelaksanaan reformasi. Sedangkan pada angka kepuasan hanya berkisar kepada 59,20 persen.
"Mayoritas publik makin pesimis dengan pelaksanaan agenda reformasi. Di tahun 2013, kepuasaan atas jalannya reformasi berada di titik terendah," kata peneliti LSI Ardian Sopa dalam pemaparan hasil surveinya di kantor LSI, Jakarta, Minggu (26/5/2013).
Jumlah itu pun menurut Ardi, mengalami penurunan dalam waktu beberapa tahun terakhir. Hal itu terlihat ketika pada Mei 2008 kepuasaan masyarakat pada Mei 2008 berada pada 45,42 persen dan April 2010 berada pada angka 40,70 persen.
Jumlah tersebut dibanding Mei 2008 terjadi kemerosotan mereka yang sebelumnya puas terhadap reformasi sebesar 14,00 persen.
"Selama 15 tahun ternyata kepuasan hanya pada angka 31,4. Jika tidak ada perubahan maka apatisme publik terhadap politik dan citra buruk publik atas poltisi akan semakin meluas," pungkasnya.
Hasil tersebut dikemukanan oleh Lingkaran Survey Indonesia yang menyikap momentum reformasi jilid dua. Dalam hasil penelitian tersebut 59,20 persen merasa tidak puas atas pelaksanaan reformasi. Sedangkan pada angka kepuasan hanya berkisar kepada 59,20 persen.
"Mayoritas publik makin pesimis dengan pelaksanaan agenda reformasi. Di tahun 2013, kepuasaan atas jalannya reformasi berada di titik terendah," kata peneliti LSI Ardian Sopa dalam pemaparan hasil surveinya di kantor LSI, Jakarta, Minggu (26/5/2013).
Jumlah itu pun menurut Ardi, mengalami penurunan dalam waktu beberapa tahun terakhir. Hal itu terlihat ketika pada Mei 2008 kepuasaan masyarakat pada Mei 2008 berada pada 45,42 persen dan April 2010 berada pada angka 40,70 persen.
Jumlah tersebut dibanding Mei 2008 terjadi kemerosotan mereka yang sebelumnya puas terhadap reformasi sebesar 14,00 persen.
"Selama 15 tahun ternyata kepuasan hanya pada angka 31,4. Jika tidak ada perubahan maka apatisme publik terhadap politik dan citra buruk publik atas poltisi akan semakin meluas," pungkasnya.
(lal)