Umat beragama jangan terpancing hasutan negatif
A
A
A
Sindonews.com - Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Buddha Kementerian Agama (Kemenag) Joko Wuriyanto mengatakan, diharapkan pada Waisak kali ini, dapat meningkatkan kesatuan dan persatuan dalam sesama manusia, diawali oleh perayaan kali ini untuk perdamaian dunia.
Menurutnya, Walubi Buddha kali ini menyerukan perdamaian dunia, agar tidak terpengaruh hasutan dari luar negeri karena dapat memperpecah umat.
"Jangan terpancing satu sama lain, karena kerukunan dan dan keutuhan dalam keserasian," kata Joko di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (25/5/2013).
Dia mengatakan, sekarang ini terdapat 60 orang biksu dari Thailand yang membina di Indonesia. Mereka ditempatkan di seluruh wilayah di Indonesia. "Di antara mereka ada yang sudah fasih bahasa Indonesia dan ada yang masih belum," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Agama Suryadharma Ali meminta kepada suluruh umat Buddha, dalam perayaan Waisak di Candi Borobudhur 2557/2013, untuk menumbuhkan rasa kesadaran antar umat beragama, untuk tidak terprovokasi.
Dalam sambutanya, Suryadharma menyinggung kasus Rohingya, Myamnmar, yang melibatkan agama Buddha dan agama Islam. "Jauhkan sikap anarkisme dan kekerasan antara mahkluk hidup yang beragama," ujarnya.
Dia mengatakan, seluruh agama dan umat harus saling menyikapi secara arif dan bijaksana. Sebagai manusia yang religius sepantasnya kita tidak melakukan kekerasan dan anarkisme yang dihubungkan oleh keyakinan.
"Momentum waisak kali ini adalah moment penting umat Buddha untuk mengintropeksi diri dalam rangka meningkatkan kualitas Lebih baik untuk kesajian yang suci," ucapnya.
Menurutnya, Walubi Buddha kali ini menyerukan perdamaian dunia, agar tidak terpengaruh hasutan dari luar negeri karena dapat memperpecah umat.
"Jangan terpancing satu sama lain, karena kerukunan dan dan keutuhan dalam keserasian," kata Joko di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (25/5/2013).
Dia mengatakan, sekarang ini terdapat 60 orang biksu dari Thailand yang membina di Indonesia. Mereka ditempatkan di seluruh wilayah di Indonesia. "Di antara mereka ada yang sudah fasih bahasa Indonesia dan ada yang masih belum," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Agama Suryadharma Ali meminta kepada suluruh umat Buddha, dalam perayaan Waisak di Candi Borobudhur 2557/2013, untuk menumbuhkan rasa kesadaran antar umat beragama, untuk tidak terprovokasi.
Dalam sambutanya, Suryadharma menyinggung kasus Rohingya, Myamnmar, yang melibatkan agama Buddha dan agama Islam. "Jauhkan sikap anarkisme dan kekerasan antara mahkluk hidup yang beragama," ujarnya.
Dia mengatakan, seluruh agama dan umat harus saling menyikapi secara arif dan bijaksana. Sebagai manusia yang religius sepantasnya kita tidak melakukan kekerasan dan anarkisme yang dihubungkan oleh keyakinan.
"Momentum waisak kali ini adalah moment penting umat Buddha untuk mengintropeksi diri dalam rangka meningkatkan kualitas Lebih baik untuk kesajian yang suci," ucapnya.
(maf)