Indonesia juara umum olimpiade sains

Jum'at, 24 Mei 2013 - 21:22 WIB
Indonesia juara umum...
Indonesia juara umum olimpiade sains
A A A
Sindonews.com - Indonesia keluar menjadi juara umum pada International Science Project Olympiad (ISPro). Indonesia berhasil memborong 15 medali pada olimpiade ini.

ISPro mengkompetisikan hasil karya penelitian dari 24 negara di bidang Kimia, Fisika dan Biologi. Untuk bidang Kimia medali emas dipersembahkan oleh Angela Lois Iskandar dan Regina Palma Pranata dan juga Vania Erriza dan Shafira Raudya Aidina.

Untuk medali perak diraih Phebe Anggita Gultom dan Almira Raida Prillye Deasy. Perak juga diraih oleh Edwin Luthfi Saputra dan Stevanny. Sedangkan medali perunggu dipersembahkan Anggraini Wisnu Wardani dan Vianey Nani Karinawati. Sedangkan medali kehormatan diraih Alief Moulana dan Sandi Putrazony.

Dibidang Biologi medali emas diraih oleh Allice Fajri dan Primananda Rahmalida. Selanjutnya Amelia Nugrahaningrum dan Krisnanto Wibowo. Sedangkan medali perunggu diraih oleh Andi Muhammad Ariansyah Nazaruddin dan Arnella Bestari. Perunggu juga diraih Lina Nafsiah dan Luthfiana Fitri Febrianingtyas.

Untuk bidang penelitian Fisika medali emas diraih Jeni Purnamawati dan Queen Votka Rosady. Selanjutnya Jeffry Wicaksana dan Sheren Devina Soenario. Untuk medali perak diraih Jessy Florensia dan Sintya Wilyana Gautama. Selanjutnya ialah Fransisca Julia Kusuma Deviyanti dan Okie Alfiandari yahya. Sedangkan untuk medali perunggu diraih Hanny Farhana dan Tias Ravena Maitsa.

Peraih medali emas bidang Fisika Jeffry Wicaksana dan Sheren Devina Soenario dari SMA Laurensia Tangerang menjelaskan, mereka membuat projek helm half face dengan mengganti plastic ke bambu sebagai kerangkanya.

Jeffry menjelaskan, pertama kali bambu disayat tipis lalu dimasukkan ke cetakan helm. Selanjutnya cetakan ini diberi perekat yang ramah lingkungan. Cetakan helm dari bambu ini didiamkan selama beberapa minggu. Selanjutnya cetakan ini dipasang busa dan Styrofoam yang tidak akan membuat gerah pemakainya.“Pemakaian bambu ini mengurangi pemakaian plastik hingga 50 persen,” ujarnya, Jumat (24/5/2013).

Sheren menambahkan, helm ini sudah diuji SNI dan akan segera dipatenkan. Dari sisi keamanan, jelasnya, bambu dapat meredam benturan di kepala 70 persen lebih aman daripada plastic. Bambu juga dipilih karena selain lebih kuat juga dapat mendistribusikan energy ke segala arah sehingga helm tidak akan pecah jika terkena benturan.

Mereka menyatakan, dipilih helm sebagai penelitian karena pengendara motor semakin bertambah sehingga pengendara butuh pelindung kepala yang lebih bagus dan juga ramah lingkungan.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6270 seconds (0.1#10.140)