Kasus LHI tak membuat kader PKS pecah kongsi
A
A
A
Sindonews.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengakui, kasus dugaan suap impor daging sapi di Kementerian Pertanian (Kementan) yang menyeret mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI), mengganggu konsentrasi kader daerah.
Namun meski berpengaruh dengan kinerja kader PKS, Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Sulawesi Utara, Amir Liputo mengungkapkan, kasus tersebut tidak membuat soliditas kader mereka khususnya di daerah terpecah.
"Saya kira di PKS sudah ada sistem, saya kira sistem baku di PKS, kita tidak sulit-sulit kok," kata Amir di Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (24/5/2013).
Sebelumnya, Amir Liputo mengungkapkan, kasus tersebut cukup berpengaruh, hingga memaksa mereka untuk bekerja lebih giat guna mensukseskan target tiga besar di Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang.
"Saya kira mengakui secara jujur tentu mengganggu, tetapi dengan kerja presiden partai, insya Allah mudah-mudahan tidak bermasalah dan kerja kita lipat ganda. Tetapi kami di wilayah harus tetap optimis. Kita harus yakin dan kerja keras, soal pengaruh mau tidak mau berpengaruh," ucapnya.
Ia pun mengaku prihatin dengan kasus yang menimpa LHI, namun dirinya tetap mendukung langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyelesaikan. "Tentu kami di wilayah prihatin karena untuk pertama kali partai yang pertama kali menurut kami luar biasa, kami prihatin, semoga bisa diselesaikan sejelas-jelasnya agar kami di daerah menerima dengan jelas," terangnya.
Namun meski berpengaruh dengan kinerja kader PKS, Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Sulawesi Utara, Amir Liputo mengungkapkan, kasus tersebut tidak membuat soliditas kader mereka khususnya di daerah terpecah.
"Saya kira di PKS sudah ada sistem, saya kira sistem baku di PKS, kita tidak sulit-sulit kok," kata Amir di Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (24/5/2013).
Sebelumnya, Amir Liputo mengungkapkan, kasus tersebut cukup berpengaruh, hingga memaksa mereka untuk bekerja lebih giat guna mensukseskan target tiga besar di Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang.
"Saya kira mengakui secara jujur tentu mengganggu, tetapi dengan kerja presiden partai, insya Allah mudah-mudahan tidak bermasalah dan kerja kita lipat ganda. Tetapi kami di wilayah harus tetap optimis. Kita harus yakin dan kerja keras, soal pengaruh mau tidak mau berpengaruh," ucapnya.
Ia pun mengaku prihatin dengan kasus yang menimpa LHI, namun dirinya tetap mendukung langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyelesaikan. "Tentu kami di wilayah prihatin karena untuk pertama kali partai yang pertama kali menurut kami luar biasa, kami prihatin, semoga bisa diselesaikan sejelas-jelasnya agar kami di daerah menerima dengan jelas," terangnya.
(maf)