Keluar dari koalisi, PKS ngambek

Jum'at, 24 Mei 2013 - 08:17 WIB
Keluar dari koalisi,...
Keluar dari koalisi, PKS ngambek
A A A
Sindonews.com - Sudah menjadi kebiasaan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) selalu mengancam akan keluar koalisi setiap ada masalah. Padahal, ancaman itu hanyalah gertak sambal.

"Gertak sambal terus PKS ini, setiap ada masalah, ngancam keluar koalisi," tukas Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilihan untuk Rakyat (JPPR) M Afifuddin, Jumat (24/5/2013).

Menurut Afif, Fahri Hamzah tidak mau isu PKS keluar dari koalisi dihubungan dengan kasus hukum yang menimpa mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI), padahal keinginan keluar dari koalisi itu justru karena PKS merasa tidak dibantu, dan dilindungi oleh parpol lain di Sekretariat Gabungan (Setgab) ketika sedang mendapat masalah hukum LHI itu.

"Jadi, PKS ini seperti anak kecil ngambek," tukas Afif.

Dan kelihatannya, lanjut Afif, beberapa orang PKS memang shock dengan praktik korupsi dilakukan oleh elite di dalam. Maka, kemudian adanya usulan agar PKS bubar. Usulan itu bisa dipahami sebagai bentuk ekspresi kekecewaan.

PKS memang benar-benar sedang babak beluk, apalagi kasus korupsi itu masih dibumbuhi dengan isu seputar perempuan. Sehingga publik sendiri terperangah melihat terungkapnya kasus itu.

"Betapa PKS yang dicitrakan bersih dari korupsi ternyata juga korup, tak ada bedanya dengan yang lain," tukas Afif.

Afif berpendapat, sebaiknya PKS taat hukum dan menyerahkan kasus hukum yang menimpa mantan presidennya berjalan sebagaimana mestinya.

"Enggak perlulah membabi buta melindungi kader korup, karena akan hanya menurunkan citra dan elektabilitasnya di mata publik," imbaunya.

Dengan kasus-kasus itu elektabilitas pastinya menurun dan simpati publik berkurang. "Tinggal bagaimana PKS berjuang membersihkan lagi citra partaiyagn sudah ternoda itu," ujarnya.

Tapi jika ada keinginan membubarkan diri itu menjadi hak PKS, yang pasti partai berbasis Islam ini sudah menjadi peserta Pemilu 2014.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7001 seconds (0.1#10.140)