Kosgoro 1957 kecam rencana kudeta SBY
A
A
A
Sindonews.com - Organisasi Masyarakat (Ormas) yang tergabung dalam Partai Golkar, Kosgoro 1957 mengecam isu kudeta yang kini dihembuskan beberapa pihak. Bahkan, Kosgoro menyerukan kepada semua pihak agar tidak membuat kondisi negara menjadi gaduh dengan menghembuskan isu kudeta.
Ketua Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957 Leo Nababan mengatakan, isu itu memang tidak bisa disepelekan dan harus segera diantisipasi. Kosgoro, mengingatkan kepada semua pihak agar mengamankan komitmen kebangsaan Konsensus nasional tentang mekanisme kepemimpinan nasional lima tahunan.
"Perbedaan pendapat sah di negara demokrasi, tapi demokrasi harus tetap menjaga keutuhan NKRI dengan 4 pilar utama. Kosgoro secara resmi menolak upaya kudeta dan sejenisnya bila belum waktu pertukaran tidak melalui mekanisme konstitusi melalui pemilu. Sikap Kosgoro sama dengan sikap Golkar," kata Leo yang juga Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar itu di Jakarta, Kamis (21/3/2013).
Menurutnya, isu kudeta ini tidak mendidik dan justru mengorbankan rakyat. Untuk itu, kudeta sudah seharusnya diantisipasi. "Dengan dinamika politik saat ini, apapun bisa terjadi, termasuk kudeta. Jadi saya pikir isu ini harus diakhiri," tandasnya.
Sekadar diketahui, isu kudeta terhadap pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini tiba-tiba berhembus. Kudeta akan didahului dengan aksi unjukrasa besar-besaran yang rencananya akan digelar pada Senin 25 Maret 2013 mendatang.
Berbagai kalangan justru menilai isu ini sengaja dihembuskan sebagai upaya pengalihan isu atas kasus dugaan korupsi proyek Hambalang yang sedang disidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ketua Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957 Leo Nababan mengatakan, isu itu memang tidak bisa disepelekan dan harus segera diantisipasi. Kosgoro, mengingatkan kepada semua pihak agar mengamankan komitmen kebangsaan Konsensus nasional tentang mekanisme kepemimpinan nasional lima tahunan.
"Perbedaan pendapat sah di negara demokrasi, tapi demokrasi harus tetap menjaga keutuhan NKRI dengan 4 pilar utama. Kosgoro secara resmi menolak upaya kudeta dan sejenisnya bila belum waktu pertukaran tidak melalui mekanisme konstitusi melalui pemilu. Sikap Kosgoro sama dengan sikap Golkar," kata Leo yang juga Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar itu di Jakarta, Kamis (21/3/2013).
Menurutnya, isu kudeta ini tidak mendidik dan justru mengorbankan rakyat. Untuk itu, kudeta sudah seharusnya diantisipasi. "Dengan dinamika politik saat ini, apapun bisa terjadi, termasuk kudeta. Jadi saya pikir isu ini harus diakhiri," tandasnya.
Sekadar diketahui, isu kudeta terhadap pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini tiba-tiba berhembus. Kudeta akan didahului dengan aksi unjukrasa besar-besaran yang rencananya akan digelar pada Senin 25 Maret 2013 mendatang.
Berbagai kalangan justru menilai isu ini sengaja dihembuskan sebagai upaya pengalihan isu atas kasus dugaan korupsi proyek Hambalang yang sedang disidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
(mhd)