Ruhut: Marzuki Alie bukan superman
A
A
A
Sindonews.com - Ketua DPR yang juga politikus Partai Demokrat Marzuki Alie akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Demokrat. Hal itu dinilai tidak tepat, karena Marzuki sedang menjabat sebagai Ketua DPR, yang tidak mudah untuk menjalankan dua jabatan sekaligus.
"Marzuki Alie bukan superman. Tidak mungkin dia bisa fokus membangun Partai Demokrat yang sedang terpuruk ini," kata politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul saat dihubungi Sindonews, Selasa (19/3/2013).
Ruhut mengatakan, meskipun loyalis Marzuki mengatakan Marzuki Alie mampu mengemban dua jabatan, itu agak mustahil untuk dijalankan oleh anggota Dewan Pembinan Demokrat itu.
"Itu kan klaim (orang-orang dekatnya) Marzuki saja seperti itu. Kenyataannya?" kata anggota Komisi III DPR ini.
Dia menyarankan, agar Marzuki tetap fokus memimpin sebagai Ketua DPR saja. Karena, katanya, Demokrat ini sedang mengalami kekacauan yang luar biasa. Sehingga butuh pemimpin yang luar biasa juga. Lagipula, katanya, sisa jabatan yang diemban Marzuki hanya tersisa kurang lebih satu tahun lagi.
Pada kesempatan itu Ruhut menegaskan, akan mendukung Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Pramono Edhi Wibowo. Karena, kata dia, sosok Pramono cocok menjadi Ketum Demokrat.
"Pramono Edhi bersih. Dia orang luar (Demokrat) yang luar biasa. Dia bisa dijadikan perekat semua kader Demokrat," katanya.
Dengan maraknya bakal calon yang akan maju untuk menjadi Ketum Demokrat. Dia menegaskan, tidak perduli dengan sistem demokrasi yang ada. "Sebentar lagi Pramono Edhi memasuki masa persiapan pensiun (MPP). Maka itu, lebih baik aklamasi saja," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Demokrat Achsanul Qosasi mengatakan, jabatan Ketua DPR seharusnya tidak dijadikan batu sandungan untuk pria kelahiran 6 November 1955 itu maju sebagai Ketum Demokrat.
"Ini bukan bicara jabatan. Tetapi, lebih kepada kecepatan kerja. Karena, dia (Marzuki) itu kalau berkerja cepat, cocok untuk partai saat ini," katanya saat dihubungi Sindonews.
Pada kesempatan itu dia mengatakan, posisi yang pernah diemban Marzuki sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat periode 2004-2009 menjadi salah satu faktor yang paling mendukungnya maju sebagai Demokrat I.
"Selain itu dia (Marzuki) lebih menguasai DPC. Karena, Marzuki mantan sekjen. Jadi dia yang dulunya menandatangani surat keputusan DPC-DPC," kata angggota Komisi XI DPR ini.
"Marzuki Alie bukan superman. Tidak mungkin dia bisa fokus membangun Partai Demokrat yang sedang terpuruk ini," kata politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul saat dihubungi Sindonews, Selasa (19/3/2013).
Ruhut mengatakan, meskipun loyalis Marzuki mengatakan Marzuki Alie mampu mengemban dua jabatan, itu agak mustahil untuk dijalankan oleh anggota Dewan Pembinan Demokrat itu.
"Itu kan klaim (orang-orang dekatnya) Marzuki saja seperti itu. Kenyataannya?" kata anggota Komisi III DPR ini.
Dia menyarankan, agar Marzuki tetap fokus memimpin sebagai Ketua DPR saja. Karena, katanya, Demokrat ini sedang mengalami kekacauan yang luar biasa. Sehingga butuh pemimpin yang luar biasa juga. Lagipula, katanya, sisa jabatan yang diemban Marzuki hanya tersisa kurang lebih satu tahun lagi.
Pada kesempatan itu Ruhut menegaskan, akan mendukung Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Pramono Edhi Wibowo. Karena, kata dia, sosok Pramono cocok menjadi Ketum Demokrat.
"Pramono Edhi bersih. Dia orang luar (Demokrat) yang luar biasa. Dia bisa dijadikan perekat semua kader Demokrat," katanya.
Dengan maraknya bakal calon yang akan maju untuk menjadi Ketum Demokrat. Dia menegaskan, tidak perduli dengan sistem demokrasi yang ada. "Sebentar lagi Pramono Edhi memasuki masa persiapan pensiun (MPP). Maka itu, lebih baik aklamasi saja," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Demokrat Achsanul Qosasi mengatakan, jabatan Ketua DPR seharusnya tidak dijadikan batu sandungan untuk pria kelahiran 6 November 1955 itu maju sebagai Ketum Demokrat.
"Ini bukan bicara jabatan. Tetapi, lebih kepada kecepatan kerja. Karena, dia (Marzuki) itu kalau berkerja cepat, cocok untuk partai saat ini," katanya saat dihubungi Sindonews.
Pada kesempatan itu dia mengatakan, posisi yang pernah diemban Marzuki sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat periode 2004-2009 menjadi salah satu faktor yang paling mendukungnya maju sebagai Demokrat I.
"Selain itu dia (Marzuki) lebih menguasai DPC. Karena, Marzuki mantan sekjen. Jadi dia yang dulunya menandatangani surat keputusan DPC-DPC," kata angggota Komisi XI DPR ini.
(mhd)