Anas: Urus bawang lebih utama ketimbang urus rumor kudeta

Senin, 18 Maret 2013 - 12:22 WIB
Anas: Urus bawang lebih...
Anas: Urus bawang lebih utama ketimbang urus rumor kudeta
A A A
Sindonews.com - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum kerap mengeluarkan pernyataan-pernyataan menarik melalui akun twitter-nya menanggapi berbagai isu yang berkembang. Kali ini, Anas menyinggung masalah harga bawang putih dan bawang merah yang membumbung tinggi belakangan ini.

"Urus bawang lebih utama ketimbang urus rumor kudeta #pesanemak," ujar Anas lewat akun twitter @anasurbaningrum, Senin (18/3/2013).

Menjelang Pemilu 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) banyak mengadakan pertemuan tertutup dengan sejumlah kalangan. Setelah Senin lalu mengadakan pertemuan dengan Prabowo Subianto, Rabu 13 Maret 2013 Presiden SBY kembali menggelar pertemuan dengan tujuh purnawirawan jenderal TNI.

Ketujuh jenderal itu di antaranya Jenderal TNI (purn) Luhut Panjaitan, Jenderal TNI (purn) Subagyo HS, Jenderal TNI (purn) Fahrul Rozi, Letjen TNI (purn) Agus Wijoyo, Letjen (purn) Johny Josephus Lumintang, Letjen TNI (purn) Sumardi, dan Letjen TNI (purn) Suaidi Marasabessy.

Usai pertemuan, Luhut mengaku para purnawirawan sudah mendengar isu akan ada yang menjatuhkan SBY dari jabatan Presiden pada Maret 2013 ini. Ia berharap rencana itu tidak terlaksana karena akan mengganggu program pemerintah sebelum jabatan SBY usai.

"Menurut kami itu akan menganggu pencapaian yang sudah didapat dan kalau terjadi, yang rugi pada akhirnya adalah rakyat kita. Itu pemikiran segelintir manusia yang menurut hemat kami tidak pantas, dan kami merespon itu dengan keras," tegas Luhut.

Seperti diketahui, belakangan ini kabar santer menyebutkan bahwa akan ada aksi menggulingkan Pemerintah SBY-Boediono oleh sejumlah aktivis yang tergabung dalam Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI).

MKRI ini berencana akan menggelar aksi massa pada 25 Maret mendatang. Sebelumnya, MKRI melayangkan ultimatum pada Presiden SBY pada 20 Februari 2013 dengan batas waktu hingga 24 Maret 2013 mendatang agar melakukan nasionalisasi migas dan tambang, memprioritaskan penuntasan kasus korupsi besar seperti skandal bailout Century, BLBI, Hambalang, dan kasus lawas IT KPU.

Selain itu, MKRI juga menuntut pemerintah menghentikan liberalisasi impor, menurunkan harga bahan pokok, dan menghentikan segala bentuk kekerasan serta pelanggaran HAM. Sejumlah aktivis yang tergabung dalam MKRI ini diantaranya adalah Fuad Bawazier, Adhie Massardi, Boni Hargens, Harry Roesli, dan Ratna Sarumpaet.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8544 seconds (0.1#10.140)