Anas enggan berkomentar aliran dana kongres ke Ibas
Anas enggan berkomentar aliran dana kongres ke Ibas
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum enggan berkomentar terkait tudingan aliran dana dari Grup Permai ke Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) terkait Kongres Partai Demokrat pada tahun 2010 lalu.
Setelah menjalani pemeriksaan selama lima jam, Anas mengatakan, kasus tersebut sepenuhnya tanggung jawab putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu dengan Wakil Direktur Keuangan PT Anugerah Nusantara Yulianis.
"Tentu yang cocok ditanya itu Mas Ibas dan Yulianis. Kok sampean tanya saya," kata Anas usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (15/3/2013).
Sebelumnya, mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai Yulianis menegaskan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat itu mendapatkan uang USD$200 ribu. Namun, bukan dari uang proyek pembangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan serta Sekolah Olahraga Nasional di Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Benar, uang USD$200 ribu kepada Ibas itu terkait kongres (Partai Demokrat) di Bandung. Saya yakin," kata Yulianis kepada wartawan usai bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 14 Maret 2013 kemarin.
Kendati demikian, Yulianis enggan membeberkan lebih lanjut, apakah uang itu termasuk dalam uang yang disebut-sebut untuk memenangkan Anas Urbaningrum di Kongres Partai Demokrat 2010 lalu.
"Grup Permai tidak pernah mengeluarkan uang buat mengamankan proyek Hambalang," tegasnya.
Mantan anak buah M Nazaruddin itu juga berkeyakinan, segala data yang dimilikinya berupa catatan keuangan yang dia simpan dalam komputer pribadi dan komputer jinjingnya sudah disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Setelah menjalani pemeriksaan selama lima jam, Anas mengatakan, kasus tersebut sepenuhnya tanggung jawab putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu dengan Wakil Direktur Keuangan PT Anugerah Nusantara Yulianis.
"Tentu yang cocok ditanya itu Mas Ibas dan Yulianis. Kok sampean tanya saya," kata Anas usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (15/3/2013).
Sebelumnya, mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai Yulianis menegaskan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat itu mendapatkan uang USD$200 ribu. Namun, bukan dari uang proyek pembangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan serta Sekolah Olahraga Nasional di Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Benar, uang USD$200 ribu kepada Ibas itu terkait kongres (Partai Demokrat) di Bandung. Saya yakin," kata Yulianis kepada wartawan usai bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 14 Maret 2013 kemarin.
Kendati demikian, Yulianis enggan membeberkan lebih lanjut, apakah uang itu termasuk dalam uang yang disebut-sebut untuk memenangkan Anas Urbaningrum di Kongres Partai Demokrat 2010 lalu.
"Grup Permai tidak pernah mengeluarkan uang buat mengamankan proyek Hambalang," tegasnya.
Mantan anak buah M Nazaruddin itu juga berkeyakinan, segala data yang dimilikinya berupa catatan keuangan yang dia simpan dalam komputer pribadi dan komputer jinjingnya sudah disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
(mhd)
Explore More