SBY panggil mantan jenderal, Sutiyoso ogah berkomentar

Kamis, 14 Maret 2013 - 09:52 WIB
SBY panggil mantan jenderal, Sutiyoso ogah berkomentar
SBY panggil mantan jenderal, Sutiyoso ogah berkomentar
A A A
Sindonews.com - Mantan Panglima Kodam (Pangdam) Jaya yang juga merupakan Mantan Gubernur DKI Jakarta Letjen TNI Purnawirawan Sutiyoso enggan mengomentari perihal tujuh jenderal purnawirawan TNI yang dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kemarin.

"Jendral siapa lagi berikutnya yang akan diundang, baru saya bisa komentar," ujar Sutiyoso yang juga merupakan Ketua Umum Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI) ini kepada Sindonews melalui pesan singkatnya, Kamis (14/3/2013).

Seperti diketahui, tujuh purnawirawan TNI dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sore kemarin. Tujuh mantan Jenderal atau purnawirawan TNI itu adalah Luhut Panjaitan, Subagyo HS, Fahrul Rozi, Agus Wijoyo, Johny Josephus, Sumardi dan Suaidi Marasabessy.

Pertemuan yang dilaksanakan di Kantor Presiden itu berjalan cukup panjang. Mulai dari pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.30 WIB.

Salah satu purnawirawan TNI, Luhut Panjaitan mengatakan bahwa dalam pertemuan itu, SBY memberikan berbagai macam penjelasan tentang politik dalam dan luar Negeri, ekonomi, hubungan Internasional dan perkembangan tanah air. Luhut pun memuji-muji kepemimpinan SBY.

"Kita juga bicara mengenai menghadapi (Pemilu) 2014. Kami juga menyampaikan pandangan-pandangan kami. Dalam berbagai hal, juga menyampaikan succes story yang kami rasakan di bawah selama pemerintahan SBY. Kita juga melihat banyak sekali yang sudah dihasilkan secara ekonomi maupun politik, baik dalam maupun luar Negeri,"ujar Luhut di kantor Presiden, jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu 13 Maret 2013.

Luhut menambahkan, bahwa pihaknya cukup banyak berhubungan dengan berbagai institusi dalam maupun luar negeri. Ia meminta masyarakat melihat dan jujur mengakui banyak yang telah dicapai oleh pemerintahan SBY.

"Bahwa masih ada di sana sini yang kurang misalnya masalah teknis yang lain, saya pikir tidak akan selesai biar berapa banyak Presiden pun. Tadi bapak Presiden sangat jelas mengidentifikasi berbagai masalah yang belum terselesaikan dan menjadi pekerjaan rumah untuk Presiden yang akan datang," imbuhnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7428 seconds (0.1#10.140)