Kandidat Demokrat I, Anas berikan wejangan ke Saan
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum akan memberikan nasihat terhadap Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PD saan Mustopa untuk maju sebagai calon kandidat Demokrat I.
"Bisa saja Anas akan memberikan wejangan terhadap Saan jika maju sebagai Ketua Umum Partai Demokrat," kata Peneliti Founding Fathers House (FFH) Dian Permata saat dihubungi Sindonews, Rabu (13/3/2013).
Dia juga mengatakan, loyalis Anas akan menunjukkan solidaritasnya terhadap kader Demorat yang menjadi Ketum partai itu sesuai arahan dari mantan Ketum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) itu.
"Kemungkinan besar (kubu) SBY akan kalah. Kalau KLB (Kongres Luar Biasa) secara demokratis," kata pria lulusan Universitas Jayabaya Jakarta ini.
Sebelumnya, Saan Mustopa mengatakan, untuk membulatkan tekadnya menjadi Ketum Demokrat, pihaknya masih menunggu respon dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD). Pasalnya dua unsur ini merupakan pemilik suara sah dalam kongres.
"Kalau suara DPD dan DPC kita pertimbangkan," ujar Saan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 11 Maret 2013 lalu.
"Bisa saja Anas akan memberikan wejangan terhadap Saan jika maju sebagai Ketua Umum Partai Demokrat," kata Peneliti Founding Fathers House (FFH) Dian Permata saat dihubungi Sindonews, Rabu (13/3/2013).
Dia juga mengatakan, loyalis Anas akan menunjukkan solidaritasnya terhadap kader Demorat yang menjadi Ketum partai itu sesuai arahan dari mantan Ketum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) itu.
"Kemungkinan besar (kubu) SBY akan kalah. Kalau KLB (Kongres Luar Biasa) secara demokratis," kata pria lulusan Universitas Jayabaya Jakarta ini.
Sebelumnya, Saan Mustopa mengatakan, untuk membulatkan tekadnya menjadi Ketum Demokrat, pihaknya masih menunggu respon dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD). Pasalnya dua unsur ini merupakan pemilik suara sah dalam kongres.
"Kalau suara DPD dan DPC kita pertimbangkan," ujar Saan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 11 Maret 2013 lalu.
(mhd)