Lambat atasi masalah, Demokrat terus terpuruk
A
A
A
Sindonews.com - Lambannya rekonsiliasi perbaikan nama Partai Demokrat, membuat partai ini terus mengalami keterpurukan dan semakin ditinggalkan pemilihnya.
Direktur Eksekutif Pusat Kajian Kebijakan Pembangunan Strategis (Puskaptis) Husein Yazid mengatakan, keterpurukan Demokrat semakin terlihat pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Sumatera Utara (Sumut).
"Demokrat sekarang mendapat sanksi sosial dari publik dari inkonsistensinya dalam kampanyennya anti korupsi, tapi dilakukan oleh kader Demokrat, dan itu sudah terjadi di beberapa Pilkada, terakhir di Sumut," kata Husein kepada Sindonews, Sabtu (9/3/2013).
Menurut Husein, permasalahan di Demokrat, terjadi karena terlalu banyak memainkan politik pencitraan dan terkesan hanya lipstik.
Kekalahan Demokrat di tiga wilayah, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumut, jelas memberikan gambaran jika Demokrat mendapat sanksi sosial," pungkasnya.
Seperti diketahui, dalam Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi (Ganteng) unggul dalam hitung cepat atau quick count dari berbagai lembaga survei.
Pada posisi kedua ditempati pasangan Effendi Muara Sakti Simbolon dan Jumiran Abdi. Sedangkan posisi ketiga ditempati pasangan Gus Irawan Pasaribu dan Soekirman.
Posisi keempat ditempati jago dari Partai Demokrat, Amri Tambunan-RE Nainggolan dan posisi kunci diduduki pasangan Chairuman Harahap dan Fadly Nurzal.
Direktur Eksekutif Pusat Kajian Kebijakan Pembangunan Strategis (Puskaptis) Husein Yazid mengatakan, keterpurukan Demokrat semakin terlihat pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Sumatera Utara (Sumut).
"Demokrat sekarang mendapat sanksi sosial dari publik dari inkonsistensinya dalam kampanyennya anti korupsi, tapi dilakukan oleh kader Demokrat, dan itu sudah terjadi di beberapa Pilkada, terakhir di Sumut," kata Husein kepada Sindonews, Sabtu (9/3/2013).
Menurut Husein, permasalahan di Demokrat, terjadi karena terlalu banyak memainkan politik pencitraan dan terkesan hanya lipstik.
Kekalahan Demokrat di tiga wilayah, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumut, jelas memberikan gambaran jika Demokrat mendapat sanksi sosial," pungkasnya.
Seperti diketahui, dalam Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi (Ganteng) unggul dalam hitung cepat atau quick count dari berbagai lembaga survei.
Pada posisi kedua ditempati pasangan Effendi Muara Sakti Simbolon dan Jumiran Abdi. Sedangkan posisi ketiga ditempati pasangan Gus Irawan Pasaribu dan Soekirman.
Posisi keempat ditempati jago dari Partai Demokrat, Amri Tambunan-RE Nainggolan dan posisi kunci diduduki pasangan Chairuman Harahap dan Fadly Nurzal.
(maf)