Menkominfo gandeng 4 PTN kembangkan ICT Indonesia

Jum'at, 08 Maret 2013 - 20:42 WIB
Menkominfo gandeng 4 PTN kembangkan ICT Indonesia
Menkominfo gandeng 4 PTN kembangkan ICT Indonesia
A A A
Sindonews - Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) berupaya untuk mewujudkan Indonesia Digital tahun 2080. Untuk mewujudkan hal itu, perlunya sejalan dengan Information Comunication Technology (ICT) di Indonesia.

Menurut Menkominfo Tifatul Sembiring, pengembangan ICT ini perlu melibatkan institusi perguruan tinggi, pemerintah dan profesional. "Ini menjadi tantangan dan sekaligus ancaman. Oleh karena itu perlu sinergi," kata Tifatul dalam kuliah umum Institut Sepuluh November (ITS) Surabaya, Jumat (8/3/2013).

Untuk itu pula, pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) dengan ITS dan tiga PTN di Indonesia.

Ketiga PTN tersebut adalah Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, dan Universitas Hasanudin (Unhas) Makassar. Penandatangan MoU ini terkait kerjasama pendidikan, penelitian, dan pengembangan di bidang komunikasi dan informasi.

Beberapa kerjasama yang digagas meliputi pertukaran tenaga ahli, pendidikan dan pelatihan, serta pertukaran informasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, Kampus ITS dan Kemenkominfo juga turut bekerjasama dalam pengembangan sarana dan prasarana untuk pengembangan ICT di Indonesia.

Penandatanganan MoU yang berlaku selama tiga tahun tersebut, selain rektor ITS, juga dilakukan oleh Pembantu Rektor IV UNS Dr Widodo Muktiyo SE M Kom, Rektor USU Prof Syahril Pasaribu dan Wakil Rektor I Unhas Prof Dr Eng Dadang Ahmad Suriamiharja MEng.

Kemenkominfo juga telah menawarkan beasiswa kepada 250 orang per tahun di bidang informasi dan komunikasi. Di tempat yang sama, Rektor ITS Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA mengatakan, berkat MoU ini sudah ada beberapa dosen yang melanjutkan studinya ke luar negeri.

"MoU ini memang membawa manfaat untuk meningkatkan sumber daya. Karena ada beberapa Dosen yang melanjutkan studinya di Luar Negeri," tukasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.3571 seconds (0.1#10.140)