KPK: Akan ada legislator Senayan jadi tersangka
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberi sinyal, akan ada tersangka baru dalam kasus korupsi Pekan Olahraga Nashional (PON) Riau, dari kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas mengatakan, kemungkinan tersebut masih akan terus berkembang pasca penetapan Gubernur Riau, Rusli Zainal sebagai tersangka. Karena itu, keterangan dari berbagai saksi akan terus digali oleh penyidik KPK dalam kasus tersebut.
“Ini semua masih berkembang. Tidak menutup kemungkinan bertambah,“ kata Busyro saat ditemui usai mengikuti acara diskusi bertajuk “Peran Media Dalam Pemberantasan Korupsi“ di Kantor Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (6/3/2013).
Busyro menegaskan, meskipun pihaknya sudah menetapkan puluhan tersangka dalam kasus tersebut, namun tidak menutup kemungkinan kasus ini sampai melibatkan legislator di Senayan.
“Kebenaran materil tidak berhenti pada satu titik. Kalau besok ada perkembangan ya bisa bertambah. Itulah spesifik di KPK seperti itu. Kami tidak membatasi pada seseorang saja. Kalau ada orang lain terbukti kita gali terus,“ tandasnya.
Soal dugaan keterlibatan anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar (F-PG), Kahar Muzakir dan Setya Novanto, pernah diungkap oleh saksi sekaligus terdakwa dalam sidang PON, Lukman Abbas. Dia mengakui, pernah menyerahkan uang kepada ajudan Kahar Muzakir untuk memuluskan usulan penambahan anggaran PON ke pusat senilai Rp290 miliar.
Uang itu diserahkan beberapa tahap dengan jumlah mencapai 1 juta dollar Amerika. Penyerahan uang ini dilakukan setelah Gubernur Riau Rusli Zainal mengadakan pertemuan dengan Kahar Muzakir dan Setya Novanto di DPR. Namun saat diperiksa sebagai saksi, baik Kahar maupun Setya Novanto membantahnya.
Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas mengatakan, kemungkinan tersebut masih akan terus berkembang pasca penetapan Gubernur Riau, Rusli Zainal sebagai tersangka. Karena itu, keterangan dari berbagai saksi akan terus digali oleh penyidik KPK dalam kasus tersebut.
“Ini semua masih berkembang. Tidak menutup kemungkinan bertambah,“ kata Busyro saat ditemui usai mengikuti acara diskusi bertajuk “Peran Media Dalam Pemberantasan Korupsi“ di Kantor Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (6/3/2013).
Busyro menegaskan, meskipun pihaknya sudah menetapkan puluhan tersangka dalam kasus tersebut, namun tidak menutup kemungkinan kasus ini sampai melibatkan legislator di Senayan.
“Kebenaran materil tidak berhenti pada satu titik. Kalau besok ada perkembangan ya bisa bertambah. Itulah spesifik di KPK seperti itu. Kami tidak membatasi pada seseorang saja. Kalau ada orang lain terbukti kita gali terus,“ tandasnya.
Soal dugaan keterlibatan anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar (F-PG), Kahar Muzakir dan Setya Novanto, pernah diungkap oleh saksi sekaligus terdakwa dalam sidang PON, Lukman Abbas. Dia mengakui, pernah menyerahkan uang kepada ajudan Kahar Muzakir untuk memuluskan usulan penambahan anggaran PON ke pusat senilai Rp290 miliar.
Uang itu diserahkan beberapa tahap dengan jumlah mencapai 1 juta dollar Amerika. Penyerahan uang ini dilakukan setelah Gubernur Riau Rusli Zainal mengadakan pertemuan dengan Kahar Muzakir dan Setya Novanto di DPR. Namun saat diperiksa sebagai saksi, baik Kahar maupun Setya Novanto membantahnya.
(maf)