HTI pernah laporkan kekejaman Densus 88 ke DPR

Minggu, 03 Maret 2013 - 06:32 WIB
HTI pernah laporkan...
HTI pernah laporkan kekejaman Densus 88 ke DPR
A A A
Sindonews.com - Juru Bicara (Jubir) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Ismail Yusanto mengatakan, pihaknya sudah pernah menyampaikan mengenai tindakan Detasemen Khusus (Densus) 88 yang sudah di luar kemanusiaan kepada DPR, khususnya Komisi III.

"Itu (perlakukan Densus 88) sudah pernah kita sampaikan ke DPR (Komisi III). Bahwa pelanggaran yang dilakukan tim Densus 88, sebenarnya sudah terjadi berulangkali," kata Ismail saat dihubungi Sindonews, Minggu (2/3/2013).

Dia menjelaskan, data dan fakta yang dilaporkannya ke DPR, terkait dengan terjadinya penembakan terduga teroris di Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), beberapa waktu lalu.

"Seperti terjadi penembakan yang baru terduga teroris, tapi sudah ditembak mati, di Dompu, NTB. Ini harus menjadi perhatian semua pihak, jangan karena baru terduga teroris, lalu dengan seenaknya melakukan penembakan," ucapnya.

Dari perkataan Ismail, pihak Komisi III mengaku terkejut dengan data yang dimiliki HTI terkait tindak kekejaman yang dilakukan Densus 88.

"Kemudian kita bertemu dengan keluarga para korban, mereka menceritakan bagaimana kekejaman Densus 88. Kemudian DPR bersepakat akan membentuk semacam Panja untuk Densus 88," pungkasnya.

Seperti diketahui, sebuah video yang menggambarkan Densus 88 menyiksa beberapa orang yang diduga tertuduh teroris beredar di dunia maya. Video berdurasi sekira 13 menit lebih itu, diunggah ke situs Youtube berjudul 'Video kekejaman Densus 88".

Dalam video tersebut, digambarkan penyiksaan terhadap orang yang disangka teroris. Rekaman itu menunjukkan sikap para anggota Densus 88 yang kejam menindas terduga teroris.

Video tersebut diduga memiliki kesamaan dengan video yang diceritakan dan digambarkan oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin ketika menyerahkan video kekerasan aparat kepada Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis 28 Februari 2013.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6745 seconds (0.1#10.140)