Loyalis Anas masih kuat, Majelis Tinggi dilema gelar KLB
A
A
A
Sindonews.com - Pengamat politik Universitas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi mengatakan, saat ini Majelis Tinggi Partai Demokrat dalam kondisi dilematis untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) dalam waktu dekat ini.
Pasalnya, dukungan terhadap mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, saat ini masih kuat dan hal itu bisa dilihat meskipun Anas sudah ditetapkan sebagai tersangka, sejumlah kader dan pengurus Demokrat masih mengunjunginya.
"Saat ini Majelis tinggi PD tengah dilematis dalam mengambil sikap, masih kuatnya dukungan terhadap Anas ini bisa mengganggu apa yang sudah direncanakan Majelis Tinggi," kata Airlangga Pribadi kepada Sindonews, Minggu (2/3/2013).
Lebih lanjut dia mengatakan, jika pemilihan Ketua Umum baru tidak melalui KLB, maka kader partai berlambang mercy ini dianggap tidak lagi memegang prinsip demokrasi.
"Namun kalau dipilih tidak melalui KLB, maka kader menganggap petinggi di Majelis Tinggi tidak demokratis," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Demokrat, Sutan Bathoegana mengaku belum tahu secara pasti kapan partainya akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Namun, dia berharap KLB terlaksana sebelum penandatanganan Daftar Calon Sementara (DCS) anggota legislatif.
"Kami mengharap sebelum DCS lebih baik agar yang teken Ketum baru dan Sekjen," ujar Sutan saat dihubungi wartawan, Jumat 1 Maret 2013.
Menurutnya, Majelis Tinggi Partai Demokrat saat ini tengah menggodok track record kader Partai Demokrat yang dinilai pas menjabat sebagai ketum. "Majelis Tinggi sedang menyusun sekarang ini," tukas Sutan.
Pasalnya, dukungan terhadap mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, saat ini masih kuat dan hal itu bisa dilihat meskipun Anas sudah ditetapkan sebagai tersangka, sejumlah kader dan pengurus Demokrat masih mengunjunginya.
"Saat ini Majelis tinggi PD tengah dilematis dalam mengambil sikap, masih kuatnya dukungan terhadap Anas ini bisa mengganggu apa yang sudah direncanakan Majelis Tinggi," kata Airlangga Pribadi kepada Sindonews, Minggu (2/3/2013).
Lebih lanjut dia mengatakan, jika pemilihan Ketua Umum baru tidak melalui KLB, maka kader partai berlambang mercy ini dianggap tidak lagi memegang prinsip demokrasi.
"Namun kalau dipilih tidak melalui KLB, maka kader menganggap petinggi di Majelis Tinggi tidak demokratis," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Demokrat, Sutan Bathoegana mengaku belum tahu secara pasti kapan partainya akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Namun, dia berharap KLB terlaksana sebelum penandatanganan Daftar Calon Sementara (DCS) anggota legislatif.
"Kami mengharap sebelum DCS lebih baik agar yang teken Ketum baru dan Sekjen," ujar Sutan saat dihubungi wartawan, Jumat 1 Maret 2013.
Menurutnya, Majelis Tinggi Partai Demokrat saat ini tengah menggodok track record kader Partai Demokrat yang dinilai pas menjabat sebagai ketum. "Majelis Tinggi sedang menyusun sekarang ini," tukas Sutan.
(maf)