Kader Golkar diimbau tak terpancing pernyataan Ulil cs
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Agung Laksono mengimbau kepada seluruh kader Partai Golkar untuk tidak terpancing atas penyataan sejumlah politikus muda Partai Demokrat.
"Saya kira saya anjurkan dengan teman-teman saya jangan terpancing, biarkan saja anak muda," ujar Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) di Istana Negara, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (28/2/2013).
Maka dari itu, dia enggan menanggapi pernyataan Sekretaris Departemen Pemajuan dan Perlindungan HAM DPP Partai Demokrat, Rachlan Nasidik yang mengatakan, Partai Demokrat harus mampu menjegal Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pemilu 2014 mendatang.
Agung menilai pernyataan tersebut hanya pernyataan pribadi seorang Rachlan Nasidik, bukan dari Partai Demokrat.
"Yah saya enggak maulah menambah keruh suasana, saya anggap itu ucapan pribadilah. Tapi bukan misi lembaga dan misi partai, tapi pribadi dan saya tidak perlu tanggapi. Kalau main sahut-sahutan enggak selesai-selesai nanti suasana panas ini," ucapnya.
Dia pun menilai Rachlan Nasidik, Ulil Abshar Abdalla serta M Husni Thamrin adalah anak-anak muda yang terlalu bersemangat.
Seperti diketahui, sejumlah kader muda Partai Demokrat seperti Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla, Sekretaris Departemen Pemajuan dan Perlindungan HAM DPP Partai Demokrat Rachlan Nasidik dan Ketua Biro Perimbangan Keuangan DPP Partai Demokrat M Husni Thamrin menggelar jumpa pers bertema "Bagaimana Menulis Lembaran Baru dan Memilih Nakhoda Baru" di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu 27 Februari 2013 kemarin.
Pada jumpa pers itu, Sekretaris Departemen Pemajuan dan Perlindungan HAM DPP Partai Demokrat, Rachlan Nasidik menyatakan, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, tidak laik menjadi Presiden berikutnya.
"Partai Demokrat harus mampu mencegah Prabowo dan Ical pada Pemilu 2014," ujar Rachlan, Rabu 27 Februari 2013.
Hal yang dikatakannya tersebut, kata dia, merupakan salah satu tugas utama Partai Demokrat. Dia mengatakan, salah satu tugas partai berlambang mercy ini, adalah memastikan Indonesia tidak dipimpin oleh tokoh yang salah.
Lebih lanjut dia mengatakan, Partai Demokrat harus mampu memunculkan calon Presiden sendiri. Hal itu, kata dia, sebagai upaya menghadang Ical dan Prabowo menjadi Presiden berikutnya.
Sebab, menurutnya, Presidential Threhold yang diberlakukan pada Pemilu saat ini, membuka peluang kepada kedua tokoh tersebut untuk maju sebagai calon Presiden (Capres) 2014.
"Kalau tidak cukup kuat, Demokrat tak akan mampu menandingi kedua calon tersebut pada Pemilu 2014," pungkasnya.
"Saya kira saya anjurkan dengan teman-teman saya jangan terpancing, biarkan saja anak muda," ujar Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) di Istana Negara, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (28/2/2013).
Maka dari itu, dia enggan menanggapi pernyataan Sekretaris Departemen Pemajuan dan Perlindungan HAM DPP Partai Demokrat, Rachlan Nasidik yang mengatakan, Partai Demokrat harus mampu menjegal Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pemilu 2014 mendatang.
Agung menilai pernyataan tersebut hanya pernyataan pribadi seorang Rachlan Nasidik, bukan dari Partai Demokrat.
"Yah saya enggak maulah menambah keruh suasana, saya anggap itu ucapan pribadilah. Tapi bukan misi lembaga dan misi partai, tapi pribadi dan saya tidak perlu tanggapi. Kalau main sahut-sahutan enggak selesai-selesai nanti suasana panas ini," ucapnya.
Dia pun menilai Rachlan Nasidik, Ulil Abshar Abdalla serta M Husni Thamrin adalah anak-anak muda yang terlalu bersemangat.
Seperti diketahui, sejumlah kader muda Partai Demokrat seperti Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla, Sekretaris Departemen Pemajuan dan Perlindungan HAM DPP Partai Demokrat Rachlan Nasidik dan Ketua Biro Perimbangan Keuangan DPP Partai Demokrat M Husni Thamrin menggelar jumpa pers bertema "Bagaimana Menulis Lembaran Baru dan Memilih Nakhoda Baru" di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu 27 Februari 2013 kemarin.
Pada jumpa pers itu, Sekretaris Departemen Pemajuan dan Perlindungan HAM DPP Partai Demokrat, Rachlan Nasidik menyatakan, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, tidak laik menjadi Presiden berikutnya.
"Partai Demokrat harus mampu mencegah Prabowo dan Ical pada Pemilu 2014," ujar Rachlan, Rabu 27 Februari 2013.
Hal yang dikatakannya tersebut, kata dia, merupakan salah satu tugas utama Partai Demokrat. Dia mengatakan, salah satu tugas partai berlambang mercy ini, adalah memastikan Indonesia tidak dipimpin oleh tokoh yang salah.
Lebih lanjut dia mengatakan, Partai Demokrat harus mampu memunculkan calon Presiden sendiri. Hal itu, kata dia, sebagai upaya menghadang Ical dan Prabowo menjadi Presiden berikutnya.
Sebab, menurutnya, Presidential Threhold yang diberlakukan pada Pemilu saat ini, membuka peluang kepada kedua tokoh tersebut untuk maju sebagai calon Presiden (Capres) 2014.
"Kalau tidak cukup kuat, Demokrat tak akan mampu menandingi kedua calon tersebut pada Pemilu 2014," pungkasnya.
(maf)