Jika tak tahu, Nurhayati Assegaf jangan banyak komentar
A
A
A
Sindonews.com - Loyalis Anas Urbaningrum yang juga merupakan mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat, Tridianto, mengkritisi komentar Ketua Fraksi Nurhayati Ali Assegaf.
"Saya dikatakan karena pengikut Mas Anas, jadi wajar jika saya keluar dari Partai Demokrat. Jadi, Ibu Nurhayati salah, kalau enggak tahu jangan komentar," jelas Tridianto kepada wartawan di kediaman Anas Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (27/2/2013).
Tridianto mengutarakan, dirinya bergabung ke partai berlambang bintang mercy itu jauh sebelum Anas masuk sebagai kader Partai Demokrat. Karenanya, komentar Nurhayati yang menyebut dirinya pengikut Anas adalah salah.
"Saya masuk Partai Demokrat tahun 2003 jelang Pilpres 2004, Mas Anas masuk ke Partai Demokrat tahun 2005. Jadi yang masuk Partai Demokrat, duluan saya, dan mungkin Mas Anas masuk karena saya. Terus saya keluar hari Jumat, Mas Anas hari Sabtu, bagaimana saya bisa jadi pengikut, Mas Anas yang bisa ikut saya," tegasnya.
Dirinya pun kembali menegaskan agar Nurhayati tidak asal komentar mengenai dirinya maupun kader Partai Demokrat yang akan keluar dari partai tersebut. Karena hal tersebut merupakan hak politik mereka sebagai kader.
"Kan ada komentar dari Ketua Fraksi Bu Nuhayati yang mengatakan, kepada kader siapa pun yang mau keluar silakan keluar, tetapi yang keluar dua orang. Memang baru dua, tetapi nantilah kita lihat. Jadi soal saya dan Bu Nurhayati, juga duluan saya daripada ibu (masuk Demokrat). Jadi, jangan asal komentar," tandasnya.
"Saya dikatakan karena pengikut Mas Anas, jadi wajar jika saya keluar dari Partai Demokrat. Jadi, Ibu Nurhayati salah, kalau enggak tahu jangan komentar," jelas Tridianto kepada wartawan di kediaman Anas Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (27/2/2013).
Tridianto mengutarakan, dirinya bergabung ke partai berlambang bintang mercy itu jauh sebelum Anas masuk sebagai kader Partai Demokrat. Karenanya, komentar Nurhayati yang menyebut dirinya pengikut Anas adalah salah.
"Saya masuk Partai Demokrat tahun 2003 jelang Pilpres 2004, Mas Anas masuk ke Partai Demokrat tahun 2005. Jadi yang masuk Partai Demokrat, duluan saya, dan mungkin Mas Anas masuk karena saya. Terus saya keluar hari Jumat, Mas Anas hari Sabtu, bagaimana saya bisa jadi pengikut, Mas Anas yang bisa ikut saya," tegasnya.
Dirinya pun kembali menegaskan agar Nurhayati tidak asal komentar mengenai dirinya maupun kader Partai Demokrat yang akan keluar dari partai tersebut. Karena hal tersebut merupakan hak politik mereka sebagai kader.
"Kan ada komentar dari Ketua Fraksi Bu Nuhayati yang mengatakan, kepada kader siapa pun yang mau keluar silakan keluar, tetapi yang keluar dua orang. Memang baru dua, tetapi nantilah kita lihat. Jadi soal saya dan Bu Nurhayati, juga duluan saya daripada ibu (masuk Demokrat). Jadi, jangan asal komentar," tandasnya.
(hyk)