Tridianto: Pertemuan di rumah Anas hanya silaturahmi
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Kabupaten Cilacap, Tridianto mengemukakan ada beberapa tokoh yang saat ini tengah berbincang dengan Anas Urbaningrum.
Namun, dia menjelaskan kalau pertemuan itu sebatas silaturahmi dengan pria yang baru saja mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrat itu.
"Acara biasa dan tamunya juga biasa-biasa saja, hanya sebatas silaturahmi saja kok. Memang yang datang dari pagi, sore hingga malam ada. Tetapi hanya sebatas silaturahmi," jelas Tridianto kepada wartawan di kediaman Anas, Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (25/2/2013).
Lebih lanjut, kata dia, tamu yang saat ini berada di rumah Anas antara lain dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan KAHMI serta Ketua Pemenangan Pemilu Jawa I Partai Golkar, Ade Komarudin.
"Yang ada saat ini teman-teman dari KAHMI, HMI dan Pak Ade Komarudin, sedang ngobrol biasa saja. Karena Pak Anas juga sedang istirahat," lanjutnya.
Sementara ketika disinggung mengenai apakah ada komunikasi antara Anas dengan petinggi Demokrat lainnya, Tridianto mengaku belum mengetahui hal tersebut.
"Wah kalau soal komunikasi saya belum tahu," tandasnya.
Seperti diberitakan Sindonews, Anas ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam dugaan keterlibatan proyek pembangunan Sport Center di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Dalam surat penyidikan, mantan Ketua PB HMI disebut melanggar Pasal 12 a, b atau pasal 11 Undang-Undang 31 tahun 1999 tentang tindak pidana korupsi.
Lantaran status barunya itu pun akhirnya dia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. "Standar etik pribadi saya kalau saya punya status hukum sebagai tersangka maka saya akan berhenti sebagai ketua umum Partai Demokrat. Ini bukan soal jabatan dan posisi ini soal standar etik, standar etik pribadi saya alhamdulillah cocok dengan pakta integritas yang diterapkan di Partai Demokrat."
"Saya sendiri sudah tandatanganin pakta integritas dengan atau tanpa pakta integrits standar etik saya merasakan hal yang sama saya berhenti sebagai ketua umum Partai Demokrat," kata Anas
Namun, dia menjelaskan kalau pertemuan itu sebatas silaturahmi dengan pria yang baru saja mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrat itu.
"Acara biasa dan tamunya juga biasa-biasa saja, hanya sebatas silaturahmi saja kok. Memang yang datang dari pagi, sore hingga malam ada. Tetapi hanya sebatas silaturahmi," jelas Tridianto kepada wartawan di kediaman Anas, Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (25/2/2013).
Lebih lanjut, kata dia, tamu yang saat ini berada di rumah Anas antara lain dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan KAHMI serta Ketua Pemenangan Pemilu Jawa I Partai Golkar, Ade Komarudin.
"Yang ada saat ini teman-teman dari KAHMI, HMI dan Pak Ade Komarudin, sedang ngobrol biasa saja. Karena Pak Anas juga sedang istirahat," lanjutnya.
Sementara ketika disinggung mengenai apakah ada komunikasi antara Anas dengan petinggi Demokrat lainnya, Tridianto mengaku belum mengetahui hal tersebut.
"Wah kalau soal komunikasi saya belum tahu," tandasnya.
Seperti diberitakan Sindonews, Anas ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam dugaan keterlibatan proyek pembangunan Sport Center di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Dalam surat penyidikan, mantan Ketua PB HMI disebut melanggar Pasal 12 a, b atau pasal 11 Undang-Undang 31 tahun 1999 tentang tindak pidana korupsi.
Lantaran status barunya itu pun akhirnya dia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. "Standar etik pribadi saya kalau saya punya status hukum sebagai tersangka maka saya akan berhenti sebagai ketua umum Partai Demokrat. Ini bukan soal jabatan dan posisi ini soal standar etik, standar etik pribadi saya alhamdulillah cocok dengan pakta integritas yang diterapkan di Partai Demokrat."
"Saya sendiri sudah tandatanganin pakta integritas dengan atau tanpa pakta integrits standar etik saya merasakan hal yang sama saya berhenti sebagai ketua umum Partai Demokrat," kata Anas
(kri)