Keluarga Anas: Kami senang Anas mundur
A
A
A
Sindonews.com - Jabatan Ketua Umum Partai Demokrat yang dilepaskan Anas Urbaningrum ternyata disambut positif pihak keluarga besar Anas di Blitar, Jawa Timur.
Pihak keluraga merasa senang lantaran jabatan Ketua Umum PD hanya akan menjadi akar dari musibah politik yang menderanya.
"Target dari semua itu kan pengunduran diri dari Ketua Umum Demokrat. Itu yang diinginkan," ujar Kholisul Fikri, adik bungsu Anas Urbaningrum kepada SINDO, Minggu (24/2/2013).
Maka itulah, pihak keluarga melakukan apresiasi penuh terhadap apa yang menjadi keputusan Anas Urbaningrum untuk turun dari tahtanya.
Atas ditetapkan kakaknya sebagai tersangka oleh KPK itulah, Fikri juga menyebut HJ Sriyati (67), ibu kandung Anas Urbaningrum langsung bertolak ke Jakarta untuk memberi dukungan moril kepada Anas.
Sontak, kini, Fikri mengaku mendadak menjadi pengurus rumah keluarganya di Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.
“Sekarang ini saya yang berkewajiban menerima tamu. Termasuk jika ada wartawan yang kemari dan bertanya seputar permasalahan Mas Anas. Saya akan jawab sebisa saya menjawab,“ terangnya.
“Lagian sudah tiga tahun ibu belum ke sana. Sekalian menengok cucu dan rumah baru Mas Anas. Seingat saya terakhir pada waktu putra mas Anas khitanan," terang Fikri yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat DPRD Kabupaten Blitar.
Tak heran, meski situasi politik terasa “panas” di Jakarta seiring penetapan Anas Urbaningrum sebagai tersangka kasus korupsi proyek hambalang, suasana di kediaman ibu kandung Anas tetap terlihat sepi.
Tampak dua unit kendaraan roda empat, yakni Toyota Kijang Inova, dan sedan Toyota Corolla keluaran tahun lawas parkir di teras samping rumah. Kedua mobil bernopol ibukota itu terlindungi atap kanopi berwarna biru.
Tampak tidak terlihat tamu yang berasal dari keluarga atau kolega yang datang kesana untuk sekedar menyatakan empati atas penetapan Anas sebagai tersangka. Begitu juga, tidak tampak kader atau pengurus Partai Demokrat, baik dari Blitar atau sekitarnya bertandang ke sana. Karenanya pintu utama rumah bercat oranye itu tertutup rapat.
“Biasanya banyak yang datang kemari. Atau mungkin karena tahu ibu tidak berada di rumah atau memang tidak ke sini,“ papar Fikri.
Kendati demikian, menurut Fikri, Sriyati tetap berusaha tabah dan sabar. Seperti halnya yang disampaikan putra ketiganya Anna Luthfie beberapa menit paska KPK melakukan gelar perkara, Sriyati tetap meyakini Anas tidak bersalah.
"Ibu alhamdulillah baik-baik dan tetap yakin putranya tidak bersalah. Tapi gimana lagi kenyataanya seperti itu ya harus diterima dengan tabah dan sabar. Kita semua berdoa semoga permasalahan ini segera berakhir dengan baik," jelas Fikri.
Hingga saat ini belum ada komunikasi lanjutan dari Jakarta, kapan Sriyati dan Agus Nasrudin bakal pulang ke Blitar.
“Belum ada kabar dari Mas Agus kapan akan pulang ke Blitar. Tapi saya pikir justru sudah tepat ibu berada di rumah Mas Anas. Ibu tidak perlu mengikuti berita dari televisi, tapi bisa mendengar langsung dari penuturan Mas Anas,“ jelasnya.
Pihak keluraga merasa senang lantaran jabatan Ketua Umum PD hanya akan menjadi akar dari musibah politik yang menderanya.
"Target dari semua itu kan pengunduran diri dari Ketua Umum Demokrat. Itu yang diinginkan," ujar Kholisul Fikri, adik bungsu Anas Urbaningrum kepada SINDO, Minggu (24/2/2013).
Maka itulah, pihak keluarga melakukan apresiasi penuh terhadap apa yang menjadi keputusan Anas Urbaningrum untuk turun dari tahtanya.
Atas ditetapkan kakaknya sebagai tersangka oleh KPK itulah, Fikri juga menyebut HJ Sriyati (67), ibu kandung Anas Urbaningrum langsung bertolak ke Jakarta untuk memberi dukungan moril kepada Anas.
Sontak, kini, Fikri mengaku mendadak menjadi pengurus rumah keluarganya di Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.
“Sekarang ini saya yang berkewajiban menerima tamu. Termasuk jika ada wartawan yang kemari dan bertanya seputar permasalahan Mas Anas. Saya akan jawab sebisa saya menjawab,“ terangnya.
“Lagian sudah tiga tahun ibu belum ke sana. Sekalian menengok cucu dan rumah baru Mas Anas. Seingat saya terakhir pada waktu putra mas Anas khitanan," terang Fikri yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat DPRD Kabupaten Blitar.
Tak heran, meski situasi politik terasa “panas” di Jakarta seiring penetapan Anas Urbaningrum sebagai tersangka kasus korupsi proyek hambalang, suasana di kediaman ibu kandung Anas tetap terlihat sepi.
Tampak dua unit kendaraan roda empat, yakni Toyota Kijang Inova, dan sedan Toyota Corolla keluaran tahun lawas parkir di teras samping rumah. Kedua mobil bernopol ibukota itu terlindungi atap kanopi berwarna biru.
Tampak tidak terlihat tamu yang berasal dari keluarga atau kolega yang datang kesana untuk sekedar menyatakan empati atas penetapan Anas sebagai tersangka. Begitu juga, tidak tampak kader atau pengurus Partai Demokrat, baik dari Blitar atau sekitarnya bertandang ke sana. Karenanya pintu utama rumah bercat oranye itu tertutup rapat.
“Biasanya banyak yang datang kemari. Atau mungkin karena tahu ibu tidak berada di rumah atau memang tidak ke sini,“ papar Fikri.
Kendati demikian, menurut Fikri, Sriyati tetap berusaha tabah dan sabar. Seperti halnya yang disampaikan putra ketiganya Anna Luthfie beberapa menit paska KPK melakukan gelar perkara, Sriyati tetap meyakini Anas tidak bersalah.
"Ibu alhamdulillah baik-baik dan tetap yakin putranya tidak bersalah. Tapi gimana lagi kenyataanya seperti itu ya harus diterima dengan tabah dan sabar. Kita semua berdoa semoga permasalahan ini segera berakhir dengan baik," jelas Fikri.
Hingga saat ini belum ada komunikasi lanjutan dari Jakarta, kapan Sriyati dan Agus Nasrudin bakal pulang ke Blitar.
“Belum ada kabar dari Mas Agus kapan akan pulang ke Blitar. Tapi saya pikir justru sudah tepat ibu berada di rumah Mas Anas. Ibu tidak perlu mengikuti berita dari televisi, tapi bisa mendengar langsung dari penuturan Mas Anas,“ jelasnya.
(rsa)