Anas: Demokrat diuji sebagai partai bersih atau korup
A
A
A
Sindonews.com - Setelah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum menegaskan kemundurannya bukanlah akhir dari segalanya. Menurutnya, ini merupakan awal ujian Partai Demokrat sebagai partai yang memiliki jargon bersih, cerdas dan santun.
"Hari ini dan hari-hari ke depan akan diuji pula, apakah Demokrat partai yang partai bersih, cerdas dan santun. Apakah Demokrat yang bersih atau tidak bersih, partai yang bersih atau partai yang korup," Anas dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat No 7, Salemba, Jakarta Pusat, Sabtu (23/2/2013)
"Akan diuji partai yang cerdas atau tidak cerdas, partai yang solid dan tidak solutif atau partai yang tidak seperti itu. Apakah Demokrat akan diuji partai yang santun atau partai yang sadis. Yang terjadi kesantunan politik atau ketidaksantunan politik," sambung Anas.
Kendati demikian, Anas mengaku tidak memiliki kebencian dan kemarahan terhadap partai berlambang bintang mercy ini. Dia justru berharap sikap itu juga ditiru oleh kader Demokrat dalam menghadapi ujian tersebut.
"Tidak ada kemarahan dan kebencian. Itu jauh dari rumus politik yang saya anut dan mudah-mudahan juga dianut oleh siapapun kader Partai Demokrat," imbaunya.
Lebih lanjut, kata dia, meski secara de vacto dirinya tidak lagi menjabat sebagai ketua umum. Namun, Anas akan tetap memberikan kontribusi politiknya untuk penyempurnaan demokrasi di Indonesia meski tidak melalui Partai Demokrat.
Anas juga menerangkan kalau yang terpenting untuknya ialah tetap berikhtiar dalam upaya memajukan Indonesia lebih baik melalui jalur politik.
"Saya akan tetap ada pada kerangka memberikan kontribusi dan menjaga momentum bagi perbaikan peningkatan dan penyempurnaan demokrasi di Indonesia apa pun kondisi dan keadaan saya."
"Yang penting buat saya, saya akan tetap bersama dalam sebuah ikhtiar untuk membuat Indonesia ke depan lebih baik dan bagus," tandasnya.
"Hari ini dan hari-hari ke depan akan diuji pula, apakah Demokrat partai yang partai bersih, cerdas dan santun. Apakah Demokrat yang bersih atau tidak bersih, partai yang bersih atau partai yang korup," Anas dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat No 7, Salemba, Jakarta Pusat, Sabtu (23/2/2013)
"Akan diuji partai yang cerdas atau tidak cerdas, partai yang solid dan tidak solutif atau partai yang tidak seperti itu. Apakah Demokrat akan diuji partai yang santun atau partai yang sadis. Yang terjadi kesantunan politik atau ketidaksantunan politik," sambung Anas.
Kendati demikian, Anas mengaku tidak memiliki kebencian dan kemarahan terhadap partai berlambang bintang mercy ini. Dia justru berharap sikap itu juga ditiru oleh kader Demokrat dalam menghadapi ujian tersebut.
"Tidak ada kemarahan dan kebencian. Itu jauh dari rumus politik yang saya anut dan mudah-mudahan juga dianut oleh siapapun kader Partai Demokrat," imbaunya.
Lebih lanjut, kata dia, meski secara de vacto dirinya tidak lagi menjabat sebagai ketua umum. Namun, Anas akan tetap memberikan kontribusi politiknya untuk penyempurnaan demokrasi di Indonesia meski tidak melalui Partai Demokrat.
Anas juga menerangkan kalau yang terpenting untuknya ialah tetap berikhtiar dalam upaya memajukan Indonesia lebih baik melalui jalur politik.
"Saya akan tetap ada pada kerangka memberikan kontribusi dan menjaga momentum bagi perbaikan peningkatan dan penyempurnaan demokrasi di Indonesia apa pun kondisi dan keadaan saya."
"Yang penting buat saya, saya akan tetap bersama dalam sebuah ikhtiar untuk membuat Indonesia ke depan lebih baik dan bagus," tandasnya.
(kri)