Pramono Edhi belum mampu tandingi Anas
A
A
A
Sindonews.com - Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra menilai sosok Kepasa Staf Angkatan Darat (KSAD) Pramono Edhi Wibowo belum mampu menandingi Anas Urbaningrum.
Sebagai alumni Himpunan Mahasiswa Islam, Anas memiliki loyalis yang kuat di bagian bawah.
"Saya kira belum bisa, ini karena jejaring Partai Demokrat masih dikuasai oleh Anas, apakah mantan aktivis atau yang lainnya," jelas Azyumardi kepada wartawan di Kantor PP Muhamadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Kamis (14/2/2013).
Dia melanjutkan, sekalipun jika nanti benar SBY memilih Pramono sebagai Ketua Umum Demokrat, ini tidak lepas dari status kekeluargaan.
"Saya kira karena didasarkan pertimbangan pragmatis karena masih adik dari Ani Yudhoyono, mungkin bisa menyelamatkan Partai Demokrat, tetapi sekali lagi Anas kuat di bawah," tegasnya.
Jika ini akhirnya terjadi maka berat untuk Partai Demokrat kembali meningkatkan elektabilitas yang telah merosot, ini tak lepas dari berkurangnya pendukung Anas.
"Dia juga bukan SBY, kalau SBY sejak awal sebagai penggagas Partai Demokrat, jadi secara historis berat untuk kuasai Demokrat," tandasnya.
Seperti diketahui, polemik di internal Partai Demokrat belum berakhir meski Ketua Umum Anas Urbaningrum telah menandatangani Pakta Integritas yang telah disusun Majelis Tinggi, bahkan mereka akan mengadakan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) yang diprediksi akan bermuara pada pelengseran Anas di Kongres Luar Biasa (KLB).
Kenyataan ini diperkuat dengan banyaknya perbincangan yang menyebutkan adik ipar Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Pramono Edhie akan menggantikan posisi Anas.
Sebagai alumni Himpunan Mahasiswa Islam, Anas memiliki loyalis yang kuat di bagian bawah.
"Saya kira belum bisa, ini karena jejaring Partai Demokrat masih dikuasai oleh Anas, apakah mantan aktivis atau yang lainnya," jelas Azyumardi kepada wartawan di Kantor PP Muhamadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Kamis (14/2/2013).
Dia melanjutkan, sekalipun jika nanti benar SBY memilih Pramono sebagai Ketua Umum Demokrat, ini tidak lepas dari status kekeluargaan.
"Saya kira karena didasarkan pertimbangan pragmatis karena masih adik dari Ani Yudhoyono, mungkin bisa menyelamatkan Partai Demokrat, tetapi sekali lagi Anas kuat di bawah," tegasnya.
Jika ini akhirnya terjadi maka berat untuk Partai Demokrat kembali meningkatkan elektabilitas yang telah merosot, ini tak lepas dari berkurangnya pendukung Anas.
"Dia juga bukan SBY, kalau SBY sejak awal sebagai penggagas Partai Demokrat, jadi secara historis berat untuk kuasai Demokrat," tandasnya.
Seperti diketahui, polemik di internal Partai Demokrat belum berakhir meski Ketua Umum Anas Urbaningrum telah menandatangani Pakta Integritas yang telah disusun Majelis Tinggi, bahkan mereka akan mengadakan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) yang diprediksi akan bermuara pada pelengseran Anas di Kongres Luar Biasa (KLB).
Kenyataan ini diperkuat dengan banyaknya perbincangan yang menyebutkan adik ipar Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Pramono Edhie akan menggantikan posisi Anas.
(lns)