SBY urusi Demokrat di luar jam kerja sebagai Presiden
A
A
A
Sindonews.com - Keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengambil alih kendali Partai Demokrat dalam kapasistasnya sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat dipastikan pihak Istana Kepresidenan tak menganggu tugas di pemerintahan.
Juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menjamin tugas SBY sebagai kepala negara tak terganggu meski telah mengambil alih kendali Partai Demokrat.
Menurutnya, SBY akan 'mengurusi' atau membenahi Partai Demokrat, tidak pada jam kerja seorang pemimpin Negara.
"Kondisi yang terjadi di Partai Demokrat saat ini, dimana Pak SBY turun tangan langsung. Berkali-kali beliau sudah menjelaskan hal itu. Bilamana ini dilakukan tentu tidak berarti mengganggu tugas-tugas Bapak Presiden sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan. Saya kira kalau kemudian dikait-kaitkan bahwa Presiden akan terganggu waktunya, kita tahu bahwa itu dilakukan bukan pada jam kerja atau pada hari kerja," ujar Julian kepada wartawan di Pangkalan TNI Angkatan Udara (AU), Halim Perdanakusumah, Jakarta, Selasa (12/2/2013).
Dijelaskan Julian, SBY bekerja untuk Demokrat pada saat hari libur, atau pada malam hari. Dan tidak dilaksanakan di Istana Kepresidenan atau Kantor Presiden.
"Jadi, terlalu berlebihan kalau itu dikaitkan atau dianggap itu seperti melalaikan tugas sebagai Presiden," ujarnya.
Dia pun menilai wajar bila SBY sebagai Ketua Majelis Tinggi atau Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat mengurusi Partai Demokrat.
"Sebagai Ketua Majelis Tinggi dan Ketua Dewan Pembina partai kan hal wajar, bagian dari mandat Partai Demokrat, bagian dari tanggung jawab beliau sebagai Ketua Dewan Pembina dan Ketua Majelis Tinggi," imbuhnya.
Juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menjamin tugas SBY sebagai kepala negara tak terganggu meski telah mengambil alih kendali Partai Demokrat.
Menurutnya, SBY akan 'mengurusi' atau membenahi Partai Demokrat, tidak pada jam kerja seorang pemimpin Negara.
"Kondisi yang terjadi di Partai Demokrat saat ini, dimana Pak SBY turun tangan langsung. Berkali-kali beliau sudah menjelaskan hal itu. Bilamana ini dilakukan tentu tidak berarti mengganggu tugas-tugas Bapak Presiden sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan. Saya kira kalau kemudian dikait-kaitkan bahwa Presiden akan terganggu waktunya, kita tahu bahwa itu dilakukan bukan pada jam kerja atau pada hari kerja," ujar Julian kepada wartawan di Pangkalan TNI Angkatan Udara (AU), Halim Perdanakusumah, Jakarta, Selasa (12/2/2013).
Dijelaskan Julian, SBY bekerja untuk Demokrat pada saat hari libur, atau pada malam hari. Dan tidak dilaksanakan di Istana Kepresidenan atau Kantor Presiden.
"Jadi, terlalu berlebihan kalau itu dikaitkan atau dianggap itu seperti melalaikan tugas sebagai Presiden," ujarnya.
Dia pun menilai wajar bila SBY sebagai Ketua Majelis Tinggi atau Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat mengurusi Partai Demokrat.
"Sebagai Ketua Majelis Tinggi dan Ketua Dewan Pembina partai kan hal wajar, bagian dari mandat Partai Demokrat, bagian dari tanggung jawab beliau sebagai Ketua Dewan Pembina dan Ketua Majelis Tinggi," imbuhnya.
(lns)