Awas, Anas lancarkan operasi rahasia
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum saat ini disebut sedang melancarkan operasi rahasia. Dikabarkan, operasi rahasia tersebut dilakukan sebagai langkah serangan balik terhadap kaum tua Partai Demokrat.
Hal itu diungkapkan Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah. Menurutnya, Anas tak tinggal diam dengan pengebirian kekuasaannya yang dilakukan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Menurut orang terdekat Anas yang curhat ke saya, Anas tak tinggal diam. Saat ini dia sedang melancarkan silent operation. Yang melakukan adalah loyalis-loyalis Anas," jelas Iberamsjah kepada Sindonews, Selasa (12/2/2013).
Iberamsjah menyebut, jika saat ini para loyalis Anas diam dan mengikuti apa keputusan SBY, hal itu lantaran merupakan bagian dari misi rahasianya tersebut.
"Saat ini kan memang para loyalis Anas manut, ikut, dan diam, tetapi memang itu bagian dari skenario politik Anas. Di luar itu arus bawah tetap melakukan perlawanan," jelasnya.
Loyalis-loyalis yang disebutnya melakukan operasi rahasia kebanyakan berasal dari daerah. Hal tersebut, lantaran basis akar rumput Anas yang sampai saat ini masih sangat kuat dan tak dapat ditandingi kader lain, termasuk SBY sekalipun.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengambil langsung seluruh kendali Partai Demokrat, Jumat 8 Februari 2013.
Dalam jumpa pers yang digelar pukul 22.30 malam, di Cikeas, Jawa Barat, SBY mengeluarkan delapan solusi yang secara tegas menyatakan bahwa kendali partai diambil alih oleh Majelis Tinggi.
Selain mengambil alih pemulihan kondisi internal partai, SBY juga mempersilakan semua kader dan pengurus yang tak sepakat dengan solusi ini untuk keluar dari partai. Langkah penyelamatan dimulai dengan penandatanganan pakta integritas.
Hal itu diungkapkan Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah. Menurutnya, Anas tak tinggal diam dengan pengebirian kekuasaannya yang dilakukan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Menurut orang terdekat Anas yang curhat ke saya, Anas tak tinggal diam. Saat ini dia sedang melancarkan silent operation. Yang melakukan adalah loyalis-loyalis Anas," jelas Iberamsjah kepada Sindonews, Selasa (12/2/2013).
Iberamsjah menyebut, jika saat ini para loyalis Anas diam dan mengikuti apa keputusan SBY, hal itu lantaran merupakan bagian dari misi rahasianya tersebut.
"Saat ini kan memang para loyalis Anas manut, ikut, dan diam, tetapi memang itu bagian dari skenario politik Anas. Di luar itu arus bawah tetap melakukan perlawanan," jelasnya.
Loyalis-loyalis yang disebutnya melakukan operasi rahasia kebanyakan berasal dari daerah. Hal tersebut, lantaran basis akar rumput Anas yang sampai saat ini masih sangat kuat dan tak dapat ditandingi kader lain, termasuk SBY sekalipun.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengambil langsung seluruh kendali Partai Demokrat, Jumat 8 Februari 2013.
Dalam jumpa pers yang digelar pukul 22.30 malam, di Cikeas, Jawa Barat, SBY mengeluarkan delapan solusi yang secara tegas menyatakan bahwa kendali partai diambil alih oleh Majelis Tinggi.
Selain mengambil alih pemulihan kondisi internal partai, SBY juga mempersilakan semua kader dan pengurus yang tak sepakat dengan solusi ini untuk keluar dari partai. Langkah penyelamatan dimulai dengan penandatanganan pakta integritas.
(rsa)