Margarito: SBY minta Anas diperjelas, Boediono kok didiamkan?
A
A
A
Sindonews.com - Tudingan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak konsisten dalam melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi (tipikor) terus bermunculan. Komentar negatif itu muncul karena SBY dinilai lebih memilih meminta KPK memberikan kejelasan status Anas Urbaningrum ketimbang dugaan keterlibatan Wapres Boediono dalam Bailout Bank Century.
Menurut Pengamat Hukum Tata Negara Margarito Kamis menilai, desakan SBY memperjelas status Anas di KPK berbanding terbalik dengan Wapres Boediono yang secara tegas oleh Mahkamah Agung (MA) diputuskan terlibat kasus BLBI. Tak hanya itu, Boediono juga diduga terlibat dalam kasus Bank Century. Namun, SBY tidak memberikan desakan laiknya kepada Anas.
"Presiden inkonsisten, Anas enggak jelas disuruh jelas. Boediono sudah jelas didiemin, ini orang inkonsiten," cetus Margarito saat dihubungi Sindonews, Selasa (12/2/2013).
Atas langkah yang diambil itu, ia beranggapan, sebagai Kepala Negara SBY lebih memilih menyelamatkan partainya ketimbang negara. Padahal, menyeret orang-orang yang terlibat dalam kasus Century juga tidak kalah penting.
"Ini orang (SBY) terlihat menyelamatkan partainya. Kenapa tidak dorong penyelesaian kasus Century ke KPK, tetapi ini Anas yang didorong-dorong," tegasnya.
Ia pun mengaku masih merasa heran dengan pernyataan SBY yang mendesak KPK memberikan kejelasan status Anas. Menurutnya, cara yang dilakukan SBY sangat tidak etis sebagai pemimpin.
"Yang ini didesak-desak, Century apa? Didiami saja, tidak ada desakan atau dorongan selesaikan kasus Century," tandasnya.
Menurut Pengamat Hukum Tata Negara Margarito Kamis menilai, desakan SBY memperjelas status Anas di KPK berbanding terbalik dengan Wapres Boediono yang secara tegas oleh Mahkamah Agung (MA) diputuskan terlibat kasus BLBI. Tak hanya itu, Boediono juga diduga terlibat dalam kasus Bank Century. Namun, SBY tidak memberikan desakan laiknya kepada Anas.
"Presiden inkonsisten, Anas enggak jelas disuruh jelas. Boediono sudah jelas didiemin, ini orang inkonsiten," cetus Margarito saat dihubungi Sindonews, Selasa (12/2/2013).
Atas langkah yang diambil itu, ia beranggapan, sebagai Kepala Negara SBY lebih memilih menyelamatkan partainya ketimbang negara. Padahal, menyeret orang-orang yang terlibat dalam kasus Century juga tidak kalah penting.
"Ini orang (SBY) terlihat menyelamatkan partainya. Kenapa tidak dorong penyelesaian kasus Century ke KPK, tetapi ini Anas yang didorong-dorong," tegasnya.
Ia pun mengaku masih merasa heran dengan pernyataan SBY yang mendesak KPK memberikan kejelasan status Anas. Menurutnya, cara yang dilakukan SBY sangat tidak etis sebagai pemimpin.
"Yang ini didesak-desak, Century apa? Didiami saja, tidak ada desakan atau dorongan selesaikan kasus Century," tandasnya.
(kri)