Popularitas Demokrat anjlok, Jero Wacik salahkan media
A
A
A
Sindonews.com- Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik menilai, pemberitaan media massa mengenai kasus korupsi yang menyeret sejumlah elite Demokrat seperti Nazaruddin, Angelina Sondakh, Andi Malarangeng, berperan besar terhadap jatuhnya citra Partai Demokrat.
Menurutnya, media massa telah berlaku tidak adil pada partainya dengan kurang proporsional dan berlebihan dalam pemberitaan.
"Media punya peran disitu (jatuhnya citra Partai Demokrat). Kalau Demokrat korupsi tiga, ya jangan dibilang 7. Harus fair, harus objektif," ujar Jero saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (4/2/2013).
Menurutnya, pemberitaan masif kasus-kasus korupsi yang melibatkan elite Partai Demokrat telah beimplikasi sangat negatif terhadap popularitas partai. Rakyat menjadi antipati terhadap Demokrat.
"Saya berpikir, ini apa penyebabnya? Saya tahu rakyat Indonesia tidak suka dengan korupsi. Kalau ada partai yang kelihatan korupsi, tidak disukai oleh rakyat," jelas dia.
Jero mengaku sangat terpukul dengan merosotnya suara partai yang identik dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini. "Belum pernah angka itu terjadi sehingga kami kecewa keras, bahasa lembutnya prihatin," tandasnya.
Seperti diketahui, kemarin Minggu (3/2/2013) Jero Wacik mengadakan konferensi pers di rumahnya di Bintaro Jaya terkait merosotnya popularitas Partai Demokrat akibat kasus korupsi yang banyak menjerat elite partai berlambang Mercy tersebut.
Dalam konferensi pers tersebut, Jero menyebut dugaan keterkaitan Anas Urbaningrum dengan kasus korupsi proyek Hambalang sebagai penyebab utama amblasnya suara pendukung Partai Demokrat.
Menurutnya, media massa telah berlaku tidak adil pada partainya dengan kurang proporsional dan berlebihan dalam pemberitaan.
"Media punya peran disitu (jatuhnya citra Partai Demokrat). Kalau Demokrat korupsi tiga, ya jangan dibilang 7. Harus fair, harus objektif," ujar Jero saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (4/2/2013).
Menurutnya, pemberitaan masif kasus-kasus korupsi yang melibatkan elite Partai Demokrat telah beimplikasi sangat negatif terhadap popularitas partai. Rakyat menjadi antipati terhadap Demokrat.
"Saya berpikir, ini apa penyebabnya? Saya tahu rakyat Indonesia tidak suka dengan korupsi. Kalau ada partai yang kelihatan korupsi, tidak disukai oleh rakyat," jelas dia.
Jero mengaku sangat terpukul dengan merosotnya suara partai yang identik dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini. "Belum pernah angka itu terjadi sehingga kami kecewa keras, bahasa lembutnya prihatin," tandasnya.
Seperti diketahui, kemarin Minggu (3/2/2013) Jero Wacik mengadakan konferensi pers di rumahnya di Bintaro Jaya terkait merosotnya popularitas Partai Demokrat akibat kasus korupsi yang banyak menjerat elite partai berlambang Mercy tersebut.
Dalam konferensi pers tersebut, Jero menyebut dugaan keterkaitan Anas Urbaningrum dengan kasus korupsi proyek Hambalang sebagai penyebab utama amblasnya suara pendukung Partai Demokrat.
(kri)