Istana pantau proses hukum peretas situs SBY
Istana pantau proses hukum peretas situs SBY
A
A
A
Sindonews.com - Seorang remaja lulusan sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, telah ditangkap tim cyber crime Mabes Polri.
Penangkapan remaja itu terkait adanya dugaaan, dia meretas situs resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), www.presidensby.info.
Menanggapi hal itu, Staf Khusus (Stafsus) Presiden Bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparringa menuturkan, pihak Istana Kepresidenan terus memantau proses penyelidikan yang dilakukan polisi menangani masalah ini.
"Kami mengikuti proses penyelidikan yang dilakukan Polri dan berharap pertanggungjawaban hukum atas setiap tindakan yang merugikan publik dapat ditempatkan pada posisinya yang proporsional," kata Daniel di Istana Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (30/1/2013).
Dikatakannya, apa yang terjadi sebenarnya bukan peretasan, melainkan pengalihan domain kepada satu diantara 14 mirror yang dimiliki pihaknya.
"Situs resmi kami, yaitu www.presidenri.go.id, tidak tersentuh. Secara keseluruhan, kami baik-baik saja. Tindakan iseng memang dapat menjadi sangat serius di depan hukum. Namun, saya berbagi pandangan dengan logika publik, agar kita tidak berlebihan menanggapi ihwal semacam ini," ungkapnya.
Dirinya berharap agar para pemain di dunia maya ikut menjaga semua situs pemerintah yang sesungguhnya didedikasikan untuk publik. "Banyak orang akan merugi bila situs milik publik itu terganggu," pungkasnya.
Penangkapan remaja itu terkait adanya dugaaan, dia meretas situs resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), www.presidensby.info.
Menanggapi hal itu, Staf Khusus (Stafsus) Presiden Bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparringa menuturkan, pihak Istana Kepresidenan terus memantau proses penyelidikan yang dilakukan polisi menangani masalah ini.
"Kami mengikuti proses penyelidikan yang dilakukan Polri dan berharap pertanggungjawaban hukum atas setiap tindakan yang merugikan publik dapat ditempatkan pada posisinya yang proporsional," kata Daniel di Istana Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (30/1/2013).
Dikatakannya, apa yang terjadi sebenarnya bukan peretasan, melainkan pengalihan domain kepada satu diantara 14 mirror yang dimiliki pihaknya.
"Situs resmi kami, yaitu www.presidenri.go.id, tidak tersentuh. Secara keseluruhan, kami baik-baik saja. Tindakan iseng memang dapat menjadi sangat serius di depan hukum. Namun, saya berbagi pandangan dengan logika publik, agar kita tidak berlebihan menanggapi ihwal semacam ini," ungkapnya.
Dirinya berharap agar para pemain di dunia maya ikut menjaga semua situs pemerintah yang sesungguhnya didedikasikan untuk publik. "Banyak orang akan merugi bila situs milik publik itu terganggu," pungkasnya.
(maf)
Explore More