Tidak lagi sepaham, penyebab kader pindah parpol
A
A
A
Sindonews.com - Negara Indonesia yang menganut sistem demokrasi, merupakan faktor utama yang membuat kader partai politik (Parpol) mudah pindah ke parpol lainnya.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Golkar Dolly Kurnia menjelaskan, di era demokrasi saat ini, wajar saja jika ada kader Partai Golkar yang berganti partai.
"Itu (pindah parpol) bisa saja terjadi, jika memang sudah tidak memiliki kesepahaman dalam menjalankan visi dan misi partai," ucapnya usai mengikuti diskusi Yellow Forum for Young Leader dengan tema Urgensi penguatan demokrasi Indonesia di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (27/1/2013).
Lebih lanjut dia mengatakan, karena itu, jika orang tersebut sudah tidak cocok lagi dengan garis aliran partai, sudah pasti orang tersebut akan memilih pindah.
"Tetapi kalau di tengah jalan ada yang beroligarki (hanya golongan tertentu) tentu tidak lama-lama orang tersebut seperti itu (tidak sepaham). Yang akhirnya mereka ada pilihan-pilihan untuk pindah," pungkasnya.
Namun, Dolly membantah, jika partai berlambang pohon beringin itu menganut sistem oligarki. Menurutnya, aliran tersebut bukanlah ciri khas dari Golkar. "Enggaklah (tidak oligarki), kita ini (partai) terbuka," pungkasnya.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Golkar Dolly Kurnia menjelaskan, di era demokrasi saat ini, wajar saja jika ada kader Partai Golkar yang berganti partai.
"Itu (pindah parpol) bisa saja terjadi, jika memang sudah tidak memiliki kesepahaman dalam menjalankan visi dan misi partai," ucapnya usai mengikuti diskusi Yellow Forum for Young Leader dengan tema Urgensi penguatan demokrasi Indonesia di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (27/1/2013).
Lebih lanjut dia mengatakan, karena itu, jika orang tersebut sudah tidak cocok lagi dengan garis aliran partai, sudah pasti orang tersebut akan memilih pindah.
"Tetapi kalau di tengah jalan ada yang beroligarki (hanya golongan tertentu) tentu tidak lama-lama orang tersebut seperti itu (tidak sepaham). Yang akhirnya mereka ada pilihan-pilihan untuk pindah," pungkasnya.
Namun, Dolly membantah, jika partai berlambang pohon beringin itu menganut sistem oligarki. Menurutnya, aliran tersebut bukanlah ciri khas dari Golkar. "Enggaklah (tidak oligarki), kita ini (partai) terbuka," pungkasnya.
(maf)