Prestasi siswa jadi penilaian guru
A
A
A
Sindonews.com- Pemerintah akan mengubah pola penilaian kinerja guru pada kurikulum baru dengan melihat capaian prestasi siswa. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, pada kurikulum baru 2013 guru harus dapat mengajak siswa untuk melakukan observasi, bertanya dan menalar terhadap ilmu yang diajarkan.
Di sekolah dasar, siswa diberi materi pelajaran berdasar tema yang terintegrasi dengan tujuan siswa mempunyai pengetahuan utuh tentang lingkungan kehidupan dan memiliki fondasi pribadi yang kuat dalam kehidupan social.
Pendidikan yang kreatif dan inovatif ini akan dipandu pemerintah melalui buku pegangan. Dalam buku tersebut juga akan disiapkan materi ajar yang memperkuat ikatan emosional antara guru dan siswa. Oleh karena itu pada kurikulum baru ini guru tidak hanya menyelesaikan penyampaian materi belaka namun ada pendekatan pribadi yang akan memperkuat ikatan emosional antara guru dan siswanya.
Pendekatan yang baru inilah yang akan mempengaruhi kewajiban 24 jam mengajar sebagai syarat mendapatkan tunjangan profesi. "Jumlah 24 jam tatap muka kemungkinan akan berubah. Jam mengajarnya akan disesuaikan dengan kebutuhan dan diperoleh dari mata pelajaran mayor dan mata pelajaran minor," kata M Nuh di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Minggu (20/01/2013).
Mantan menkominfo ini menjelaskan, rumusan yang akan dipakai untuk penilaian kinerja guru nantinya adalah kombinasi dari penilaian proses dan output dimana capaian kemampuan anak untuk memahami kurikulum baru akan menjadi portofolio sang guru. Ia mengharapkan, kurikulum baru ini akan berdampak baik bagi guru karena pemerintah menyadari guru itu bukan profesi biasa sehingga diharapkan jangan sampai terjebak dalam transaksi profesi semata.
Mantan Rektor ITS ini menambahkan, selain pola pikir kreatif dan inovatif pemerintah merencanakan dalam kurikulum 2013 juga mengedepankan perbaikan sikap dan pribadi siswa. Salah satu sikap yang paling penting ialah kejujuran. Mendikbud mengatakan, selama ini yang menjadi akar penyakit social adalah ketidakjujuran.
"Yang menjadi kunci kesuksesan adalah kejujuran," jelasnya.
Di sekolah dasar, siswa diberi materi pelajaran berdasar tema yang terintegrasi dengan tujuan siswa mempunyai pengetahuan utuh tentang lingkungan kehidupan dan memiliki fondasi pribadi yang kuat dalam kehidupan social.
Pendidikan yang kreatif dan inovatif ini akan dipandu pemerintah melalui buku pegangan. Dalam buku tersebut juga akan disiapkan materi ajar yang memperkuat ikatan emosional antara guru dan siswa. Oleh karena itu pada kurikulum baru ini guru tidak hanya menyelesaikan penyampaian materi belaka namun ada pendekatan pribadi yang akan memperkuat ikatan emosional antara guru dan siswanya.
Pendekatan yang baru inilah yang akan mempengaruhi kewajiban 24 jam mengajar sebagai syarat mendapatkan tunjangan profesi. "Jumlah 24 jam tatap muka kemungkinan akan berubah. Jam mengajarnya akan disesuaikan dengan kebutuhan dan diperoleh dari mata pelajaran mayor dan mata pelajaran minor," kata M Nuh di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Minggu (20/01/2013).
Mantan menkominfo ini menjelaskan, rumusan yang akan dipakai untuk penilaian kinerja guru nantinya adalah kombinasi dari penilaian proses dan output dimana capaian kemampuan anak untuk memahami kurikulum baru akan menjadi portofolio sang guru. Ia mengharapkan, kurikulum baru ini akan berdampak baik bagi guru karena pemerintah menyadari guru itu bukan profesi biasa sehingga diharapkan jangan sampai terjebak dalam transaksi profesi semata.
Mantan Rektor ITS ini menambahkan, selain pola pikir kreatif dan inovatif pemerintah merencanakan dalam kurikulum 2013 juga mengedepankan perbaikan sikap dan pribadi siswa. Salah satu sikap yang paling penting ialah kejujuran. Mendikbud mengatakan, selama ini yang menjadi akar penyakit social adalah ketidakjujuran.
"Yang menjadi kunci kesuksesan adalah kejujuran," jelasnya.
(kri)