Perdana Menteri Jepang kunjungi Indonesia
A
A
A
Sindonews.com - Selain menerima kunjungan Presiden Republik Argentina, Y.M. Cristina Elisabet Fernandez De Kirchner, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga akan menerima kunjungan resmi Perdana Menteri Jepang, Y.M. Shinzo Abe, 18-19 Januari 2013.
Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah menuturkan dalam kunjungannya PM Jepang akan didampingi oleh istri, Mrs. Akie Abe serta sejumlah delegasi.
Selama berada di Jakarta, PM Jepang akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden dan menghadiri acara jamuan santap malam kenegaraan. Selain itu, PM Jepang akan melakukan kunjungan ke Economic Research Institute For Asean And East Asia (ERIA).
"Dalam pertemuan bilateral, akan dibahas upaya pengembangan kerja sama kedua negara di berbagai bidang, dengan merujuk pada Kemitraan Strategis yang telah disepakati kedua negara pada tahun 2006," ujarnya dalam siaran persnya, Rabu (16/1/2013).
Menurut Faizasyah, Jepang merupakan salah satu mitra utama kerja sama ekonomi Indonesia, baik dalam konteks perdagangan maupun investasi. Nilai perdagangan bilateral pada tahun 2011 adalah sebesar
USD53,1 miliar.
Sementara itu hingga bulan Oktober 2012, nilai perdagangan bilateral mencapai USD44,85 miliar. Jepang merupakan pangsa pasar utama Indonesia di dunia. Adapun nilai investasi Jepang pada tahun 2011 mencapai USD1,51 miliar. Hingga bulan Oktober 2012, nilai investasi mencapai USD1,78 miliar.
Dengan rencana kunjungan Presiden Argentina dan PM Jepang tersebut, diharapkan akan memperkuat hubungan Indonesia dengan kedua negara, tidak hanya antar pemerintah tetapi juga antar masyarakat dan para pelaku bisnis.
Dia menuturkan, kesempatan pertemuan bilateral antara Presiden SBY dengan masing-masing mitranya akan difokuskan pada upaya perkuatan hubungan bilateral di berbagai bidang, termasuk kerja sama di bidang ekonomi.
"Diyakini masih terdapat ruang untuk terus meningkatkan kerja sama ekonomi Indonesia dengan masing-masing negara. Terlebih lagi, Indonesia perlu memaksimalkan potensi pemanfaatan pasar Argentina dan Amerika Latin untuk produk-produk Indonesia, di tengah masih belum pulihnya perekonomian global,ā€¯pungkasnya.
Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah menuturkan dalam kunjungannya PM Jepang akan didampingi oleh istri, Mrs. Akie Abe serta sejumlah delegasi.
Selama berada di Jakarta, PM Jepang akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden dan menghadiri acara jamuan santap malam kenegaraan. Selain itu, PM Jepang akan melakukan kunjungan ke Economic Research Institute For Asean And East Asia (ERIA).
"Dalam pertemuan bilateral, akan dibahas upaya pengembangan kerja sama kedua negara di berbagai bidang, dengan merujuk pada Kemitraan Strategis yang telah disepakati kedua negara pada tahun 2006," ujarnya dalam siaran persnya, Rabu (16/1/2013).
Menurut Faizasyah, Jepang merupakan salah satu mitra utama kerja sama ekonomi Indonesia, baik dalam konteks perdagangan maupun investasi. Nilai perdagangan bilateral pada tahun 2011 adalah sebesar
USD53,1 miliar.
Sementara itu hingga bulan Oktober 2012, nilai perdagangan bilateral mencapai USD44,85 miliar. Jepang merupakan pangsa pasar utama Indonesia di dunia. Adapun nilai investasi Jepang pada tahun 2011 mencapai USD1,51 miliar. Hingga bulan Oktober 2012, nilai investasi mencapai USD1,78 miliar.
Dengan rencana kunjungan Presiden Argentina dan PM Jepang tersebut, diharapkan akan memperkuat hubungan Indonesia dengan kedua negara, tidak hanya antar pemerintah tetapi juga antar masyarakat dan para pelaku bisnis.
Dia menuturkan, kesempatan pertemuan bilateral antara Presiden SBY dengan masing-masing mitranya akan difokuskan pada upaya perkuatan hubungan bilateral di berbagai bidang, termasuk kerja sama di bidang ekonomi.
"Diyakini masih terdapat ruang untuk terus meningkatkan kerja sama ekonomi Indonesia dengan masing-masing negara. Terlebih lagi, Indonesia perlu memaksimalkan potensi pemanfaatan pasar Argentina dan Amerika Latin untuk produk-produk Indonesia, di tengah masih belum pulihnya perekonomian global,ā€¯pungkasnya.
(lns)