Wanita pebisnis tangguh dari benua kuning
A
A
A
Sejumlah nama wanita pebisnis Asia pertengahan tahun lalu muncul dalam laporan majalah ekonomi dunia Forbes. Majalah kenamaan asal Amerika Serikat ini, awal tahun ini kembali memunculkan kiprah perempuan paling berpengaruh di dunia bisnis di Asia.
Majalah Forbes sengaja melansir kembali deretan nama para Srikandi bisnis Benua Kuning dengan tajuk Asia’s Most Powerful Businesswomen: Ones To Watch Today. Nama-nama para pebisnis wanita ini memang bukan daftar yang bakal dilansir Forbestahun ini,melainkan mereka adalah kandidat kuat untuk masa depan.
Dalam lansiran Forbes, 10 Januari 2013 itu muncul nama seperti Sabrina Chao, Liu Chang, Veronica Chou, Nishita Shah, Sonia Cheng, dua bersaudara asal Korea Selatan Lee Boo-jin dan Lee Seo-hyun, Diane Wang, dan Kathy Xu.
Pasalnya, para pebisnis wanita ini dianggap tidak saja turut berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi global, tapi juga berperan aktif dalam pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Forbes mendasarkan penilaian utama pada kontribusi para pebisnis wanita ini terhadap kemajuan ekonomi negara mereka masing-masing serta berimplikasi pada ekonomi global.
Wajar jika mereka disebut wonder women, sebagai penghormatan atas prestasi besar mereka. Sabrina Chao misalnya, pengusaha Hong Kong berusia 37 tahun ini dinilai punya bakat kepemimpinan yang kuat.
Saat ini dia menjabat vice chairman Wah Kwong Maritime Transport.Grup perusahaan ini didirikan pada 1952 oleh TY Chao, ayah dari George Chao yang saat ini menjadi chairman Wah Kwong.
Sepanjang sejarah berdiri, grup Wah Kwong selalu berusaha menawarkan solusi inovatif untuk industri pengiriman melalui laut.Wah Kwong mengklaim memainkan peran penting dalam rantai pasokan global bahan baku dan energi.
“Kami akan menjaga kemampuan untuk menyediakan kepada pelanggan beragam solusi transportasi laut, baik berupa jenis maupun ukuran kapal dan melalui pendekatan fleksibel untuk kemitraan komersial dengan klien kami,” tulis Wah Kwong dalam situs resminya.
Sabrina merupakan generasi ketiga dalam perusahaan ini. Dia masuk dalam manajemen perusahaan sejak 2002. Perempuan berusia 37 tahun ini menjabat sebagai vice chairman sejak 2007 lalu. Nama lain pebisnis wanita Asia yang muncul ialah Veronica Chou, presiden Iconix China.
Prestasi Chou menjadi lebih menarik karena pada saat ini dia baru berusia 27 tahun dan menjadi yang termuda dalam daftar tersebut.
Talenta Chou ini mendapatkan tantangan ketika dia menjabat sebagai presiden di perusahaan tersebut. Iconix China merupakan sebuah perusahaan manajemen merek dan perusahaan investasi dengan brand Iconix Group (NASDAQ: ICON). Perusahaan yang didirikan pada 2008 ini memperkenalkan portofolio brand Iconix ke pasar China melalui kemitraan strategis dengan kelompok fashion lokal.
Merek-merek yang dipasarkan Iconix di antaranya Candie’s, Bongo,Cannon,Royal Velvet. Iconix memiliki diversifikasi portofolio merek fashion dan rumah yang menyentuh setiap segmen distribusi ritel dari pasar mewah sampai pasar umum.
Lisensi Iconix merupakan brand untuk pengecer terkemuka dan produsen di seluruh dunia. Dengan iklan yang inovatif dan kreatif dan promosi, Iconix menjadi pemimpin dalam promosi peningkatan brand di pasar melalui platform media tradisional dan modern.
Pebisnis wanita China lainnya ialah Liu Chang, director New Hope Group (NHG) yang masih berusia 32 tahun. Meski masih relatif muda, Chang memiliki progresivitas yang mengagetkan publik dunia.
Sebelum menduduki posisi teratas di perusahaan yang didirikan pada 1982, Chang berkecimpung di balik layar NHG selama 10 tahun sesuai instruksi sang ayah, Liu Yonghao, yang mewariskan posisinya kepada Chang. Di bawah kepemimpinan Chang, pendapatan penjualan NHG mencapai USD8,8 triliun per tahun.
Masih dari China, nama Diane Wang, 43, pendiri sekaligus CEO Dhgate.com juga tak kalah hebatnya. Wang mendirikan laman Dhgate.com pada 2004, website business-to-business (B2B) e-Commerce yang menghubungkan usaha kecil dan menengah (UKM) di China dengan pembeli di luar negeri, di mana pengguna dapat memesan produk yang diproduksi China secara langsung melalui situs. Sebelum mendirikan Dhgate,Wang adalah salah satu pendiri Joyo.com.
Dia juga pernah menjabat sebagai country director marketing Cisco Systems. Wang juga pernah menjabat service manager marketing dan kepala Departemen Pengembangan Bisnis untuk Microsoft (China) Corporation selama enam tahun (1993–1996).
Satu lagi perempuan China yang piawai di dunia bisnis yakni Kathy Xu, 45, managing Partner Capital Today. Perusahaan ini adalah salah satu dari perusahaan ekuitas swasta independen di China, dan saat ini mengelola USD280 juta “Capital Today China Growth Fund”.
Perusahaan ini berkomitmen memberikan pertumbuhan modal bagi perusahaan menengah di China dan membantu mereka untuk membangun bisnis yang berkelanjutan. Xu memiliki lebih dari 12 tahun pengalaman dalam modal ventura dan ekuitas swasta di China.
Sementara dari Thailand muncul nama Nishita Shah, 31, direktur GP Group.Alumnus Universitas Boston ini memiliki kekayaan bersih USD300 juta.Saat ini dia menjadi pemegang saham individu terbesar dan direktur perusahaan pelayaran Precious.
Ayah Nishita, Kirit Shah, mendirikan kelompok perusahaan ini pada 1989 dan go publicpada 1993. Keluarganya berimigrasi dari India ke Burma dan ke Thailand beberapa tahun yang lalu. Nishita adalah seorang pilot berlisensi.
Dia juga memiliki sebuah perusahaan pakaian bernama Burn Baby dan meluncurkan busana sendiri dengan label “-Nsha-“ di tiga benua. Adapun Korea Selatan menempatkan dua bersaudara Lee Boo-jin, 42, dan Lee Seo-hyun, 38. Boo-jin adalah presiden dan CEO Hotel Shilla.
Boo-jin menjadi anak pertama pimpinan Samsung Group, Lee Kun-hee yang dipercaya memimpin rapat pemegang saham pada Maret 2012. Bahkan, peraih gelar sarjana seni di Universitas Yonsei Korsel ini sudah diberi tanggung jawab menjabat presiden direktur Samsung sejak 9 Desember 2010. Boo-jin juga menduduki kursi presiden dan CEO Hotel The Shilla dan Samsung Everland, sebuah taman hiburan di dalam Grup Samsung.
Di bawah kepemimpinannya, Hotel Shilla dikonsepi menjadi tempat penginapan yang mengedepankan hiasan tradisional Korsel. Sementara Seo-hyun adalah executive vice president Cheil Industries. Dia mencatatkan diri masuk daftar orang terkaya di Korsel baru pada Maret 2012. Keberhasilan ini menambah daftar keluarga Lee Kun-hee dalam deretan konglomerat terkaya di Negeri Ginseng tersebut.
Kini dia diberi tanggung jawab sebagai executive vice Cheil Industries (Samsung Group), serta vice president di Cheil Worldwide, sebuah perusahaan periklanan yang berpusat di Korsel. Cheil Industries memiliki total pendapatan USD4,426 miliar per tahun, dan laba bersih senilai USD228,1 juta.
Sonia Cheng, CEO New World Hospitality yang berusia 31 itu mewakili pebisnis wanita asal Hong Kong. Cucu pendiri New World Hospitality Cheng Yu Tung ini merupakan lulusan Universitas Harvard.
Meski begitu, dia tetap bekerja keras untuk menggapai impiannya. Sebagai CEO New World Hospitality, Cheng mengelola USD1,1 juta dana ekspansi di China.Pada 2011 misalnya, New World Hospitality membeli Rosewood Hotels & Resorts, LLC Rosewood Hotels & Resorts senilai USD229 juta, dan menjadi portofolio baru New World Hospitality yang akan mengelola Hotel Rosewood Hotels & Resorts di Amerika Utara, Karibia/Atlantik dan Timur Tengah, China dan Asia Tenggara, dan pentahote di Shanghai dan Beijing.
Kiprah sejumlah wanita pebisnis di Asia ini semakin menunjukkan bahwa kaum Hawa Benua Kuning punya peran penting dalam kancah bisnis global. Kehadiran mereka juga semakin mengukuhkan bahwa posisi perempuan di posisi puncak perusahan kini semakin terbuka.
Meski tidak sedikit dari mereka sukses karena bisnis keluarga, tetapi kemampuan mengelola bisnis yang diberikan tak kalah dengan kaum lelaki yang selama ini mendominasi pucuk pimpinan perusahan.
Karena itu wajr jika majalah Forbes kembali melansir daftar sejumlah wanita pebisnis di Asia di awal tahun 2013. Setidaknya, majalah Forbes berupaya menunjukkan kemampuan kaum wanita di kancah bisnis
Majalah Forbes sengaja melansir kembali deretan nama para Srikandi bisnis Benua Kuning dengan tajuk Asia’s Most Powerful Businesswomen: Ones To Watch Today. Nama-nama para pebisnis wanita ini memang bukan daftar yang bakal dilansir Forbestahun ini,melainkan mereka adalah kandidat kuat untuk masa depan.
Dalam lansiran Forbes, 10 Januari 2013 itu muncul nama seperti Sabrina Chao, Liu Chang, Veronica Chou, Nishita Shah, Sonia Cheng, dua bersaudara asal Korea Selatan Lee Boo-jin dan Lee Seo-hyun, Diane Wang, dan Kathy Xu.
Pasalnya, para pebisnis wanita ini dianggap tidak saja turut berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi global, tapi juga berperan aktif dalam pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Forbes mendasarkan penilaian utama pada kontribusi para pebisnis wanita ini terhadap kemajuan ekonomi negara mereka masing-masing serta berimplikasi pada ekonomi global.
Wajar jika mereka disebut wonder women, sebagai penghormatan atas prestasi besar mereka. Sabrina Chao misalnya, pengusaha Hong Kong berusia 37 tahun ini dinilai punya bakat kepemimpinan yang kuat.
Saat ini dia menjabat vice chairman Wah Kwong Maritime Transport.Grup perusahaan ini didirikan pada 1952 oleh TY Chao, ayah dari George Chao yang saat ini menjadi chairman Wah Kwong.
Sepanjang sejarah berdiri, grup Wah Kwong selalu berusaha menawarkan solusi inovatif untuk industri pengiriman melalui laut.Wah Kwong mengklaim memainkan peran penting dalam rantai pasokan global bahan baku dan energi.
“Kami akan menjaga kemampuan untuk menyediakan kepada pelanggan beragam solusi transportasi laut, baik berupa jenis maupun ukuran kapal dan melalui pendekatan fleksibel untuk kemitraan komersial dengan klien kami,” tulis Wah Kwong dalam situs resminya.
Sabrina merupakan generasi ketiga dalam perusahaan ini. Dia masuk dalam manajemen perusahaan sejak 2002. Perempuan berusia 37 tahun ini menjabat sebagai vice chairman sejak 2007 lalu. Nama lain pebisnis wanita Asia yang muncul ialah Veronica Chou, presiden Iconix China.
Prestasi Chou menjadi lebih menarik karena pada saat ini dia baru berusia 27 tahun dan menjadi yang termuda dalam daftar tersebut.
Talenta Chou ini mendapatkan tantangan ketika dia menjabat sebagai presiden di perusahaan tersebut. Iconix China merupakan sebuah perusahaan manajemen merek dan perusahaan investasi dengan brand Iconix Group (NASDAQ: ICON). Perusahaan yang didirikan pada 2008 ini memperkenalkan portofolio brand Iconix ke pasar China melalui kemitraan strategis dengan kelompok fashion lokal.
Merek-merek yang dipasarkan Iconix di antaranya Candie’s, Bongo,Cannon,Royal Velvet. Iconix memiliki diversifikasi portofolio merek fashion dan rumah yang menyentuh setiap segmen distribusi ritel dari pasar mewah sampai pasar umum.
Lisensi Iconix merupakan brand untuk pengecer terkemuka dan produsen di seluruh dunia. Dengan iklan yang inovatif dan kreatif dan promosi, Iconix menjadi pemimpin dalam promosi peningkatan brand di pasar melalui platform media tradisional dan modern.
Pebisnis wanita China lainnya ialah Liu Chang, director New Hope Group (NHG) yang masih berusia 32 tahun. Meski masih relatif muda, Chang memiliki progresivitas yang mengagetkan publik dunia.
Sebelum menduduki posisi teratas di perusahaan yang didirikan pada 1982, Chang berkecimpung di balik layar NHG selama 10 tahun sesuai instruksi sang ayah, Liu Yonghao, yang mewariskan posisinya kepada Chang. Di bawah kepemimpinan Chang, pendapatan penjualan NHG mencapai USD8,8 triliun per tahun.
Masih dari China, nama Diane Wang, 43, pendiri sekaligus CEO Dhgate.com juga tak kalah hebatnya. Wang mendirikan laman Dhgate.com pada 2004, website business-to-business (B2B) e-Commerce yang menghubungkan usaha kecil dan menengah (UKM) di China dengan pembeli di luar negeri, di mana pengguna dapat memesan produk yang diproduksi China secara langsung melalui situs. Sebelum mendirikan Dhgate,Wang adalah salah satu pendiri Joyo.com.
Dia juga pernah menjabat sebagai country director marketing Cisco Systems. Wang juga pernah menjabat service manager marketing dan kepala Departemen Pengembangan Bisnis untuk Microsoft (China) Corporation selama enam tahun (1993–1996).
Satu lagi perempuan China yang piawai di dunia bisnis yakni Kathy Xu, 45, managing Partner Capital Today. Perusahaan ini adalah salah satu dari perusahaan ekuitas swasta independen di China, dan saat ini mengelola USD280 juta “Capital Today China Growth Fund”.
Perusahaan ini berkomitmen memberikan pertumbuhan modal bagi perusahaan menengah di China dan membantu mereka untuk membangun bisnis yang berkelanjutan. Xu memiliki lebih dari 12 tahun pengalaman dalam modal ventura dan ekuitas swasta di China.
Sementara dari Thailand muncul nama Nishita Shah, 31, direktur GP Group.Alumnus Universitas Boston ini memiliki kekayaan bersih USD300 juta.Saat ini dia menjadi pemegang saham individu terbesar dan direktur perusahaan pelayaran Precious.
Ayah Nishita, Kirit Shah, mendirikan kelompok perusahaan ini pada 1989 dan go publicpada 1993. Keluarganya berimigrasi dari India ke Burma dan ke Thailand beberapa tahun yang lalu. Nishita adalah seorang pilot berlisensi.
Dia juga memiliki sebuah perusahaan pakaian bernama Burn Baby dan meluncurkan busana sendiri dengan label “-Nsha-“ di tiga benua. Adapun Korea Selatan menempatkan dua bersaudara Lee Boo-jin, 42, dan Lee Seo-hyun, 38. Boo-jin adalah presiden dan CEO Hotel Shilla.
Boo-jin menjadi anak pertama pimpinan Samsung Group, Lee Kun-hee yang dipercaya memimpin rapat pemegang saham pada Maret 2012. Bahkan, peraih gelar sarjana seni di Universitas Yonsei Korsel ini sudah diberi tanggung jawab menjabat presiden direktur Samsung sejak 9 Desember 2010. Boo-jin juga menduduki kursi presiden dan CEO Hotel The Shilla dan Samsung Everland, sebuah taman hiburan di dalam Grup Samsung.
Di bawah kepemimpinannya, Hotel Shilla dikonsepi menjadi tempat penginapan yang mengedepankan hiasan tradisional Korsel. Sementara Seo-hyun adalah executive vice president Cheil Industries. Dia mencatatkan diri masuk daftar orang terkaya di Korsel baru pada Maret 2012. Keberhasilan ini menambah daftar keluarga Lee Kun-hee dalam deretan konglomerat terkaya di Negeri Ginseng tersebut.
Kini dia diberi tanggung jawab sebagai executive vice Cheil Industries (Samsung Group), serta vice president di Cheil Worldwide, sebuah perusahaan periklanan yang berpusat di Korsel. Cheil Industries memiliki total pendapatan USD4,426 miliar per tahun, dan laba bersih senilai USD228,1 juta.
Sonia Cheng, CEO New World Hospitality yang berusia 31 itu mewakili pebisnis wanita asal Hong Kong. Cucu pendiri New World Hospitality Cheng Yu Tung ini merupakan lulusan Universitas Harvard.
Meski begitu, dia tetap bekerja keras untuk menggapai impiannya. Sebagai CEO New World Hospitality, Cheng mengelola USD1,1 juta dana ekspansi di China.Pada 2011 misalnya, New World Hospitality membeli Rosewood Hotels & Resorts, LLC Rosewood Hotels & Resorts senilai USD229 juta, dan menjadi portofolio baru New World Hospitality yang akan mengelola Hotel Rosewood Hotels & Resorts di Amerika Utara, Karibia/Atlantik dan Timur Tengah, China dan Asia Tenggara, dan pentahote di Shanghai dan Beijing.
Kiprah sejumlah wanita pebisnis di Asia ini semakin menunjukkan bahwa kaum Hawa Benua Kuning punya peran penting dalam kancah bisnis global. Kehadiran mereka juga semakin mengukuhkan bahwa posisi perempuan di posisi puncak perusahan kini semakin terbuka.
Meski tidak sedikit dari mereka sukses karena bisnis keluarga, tetapi kemampuan mengelola bisnis yang diberikan tak kalah dengan kaum lelaki yang selama ini mendominasi pucuk pimpinan perusahan.
Karena itu wajr jika majalah Forbes kembali melansir daftar sejumlah wanita pebisnis di Asia di awal tahun 2013. Setidaknya, majalah Forbes berupaya menunjukkan kemampuan kaum wanita di kancah bisnis
(kur)