KUKB: Dukungan Indonesia, buka mata bangsa ini
A
A
A
Sindonews.com - Yayasan Komite Utang Kehormatan Belanda (Yayasan KUKB) ingin membuka mata bangsa ini terkait Pemimpin VOC yang hidup pada 1587-1629 Jan Pieterszoon Coen yang dikenal dengan kebengisannya. Maka itu, KUKB memerlukan dukungan masyarakat Indonesia untuk memberikan sebuah informasi yang adil.
"Dukungan-dukungan di Tanah Air sangat perlunya terutama membuka mata dan membuka informasi kepada sudara-saudara sebangsa akan informasi dan masalah ini, karena kami sadar, masih banyak yang belum mengetahui dan tentu tidak peduli lagi dengan masalah seperti ini," kata Ketua yayasan KUKB Perwakilan Jakarta-Jawa Barat Irwan Lubis dalam rilisnya kepada Sindonews, Minggu (13/1/2013).
Dia berharap, dukungan tersebut dapat mengubah mentalitas bangsa Indonesia, supaya mengenal seutuhnya pondasi bangsa ini. Jangan hanya sebagai masyarakat yang bersikap konsumtif.
"Mudah-mudahan dengan dukungan itu akan semakin meneguhkan perjuangan untuk menyelesaiakn berbagai hal yang mungkin saja akan dapat memperbaiki mentalitas bangsa ini dan mengenal sejarah mereka yang sesungguhnya," harapnya.
Lanjutnya, pada gilirannya akan semakin membuat kepercayaan yang tinggi bagi bangsa ini untuk tetap tegak dan semakin besar dimata bangsa-bangsa lain di dunia.
Sebelumnya, Jumat 11 Januari 2013 lalu, penggiat Yayasan Komite Utang Kehormatan Belanda (Yayasan KUKB) dengan Komite 7 Mei di Amsterdam Belanda melakukan penyelaan 7.000 lilin di sekitar Patung Jan Peter Coen di Amsterdam. Hal itu untuk mengingatkan bangsa Belanda atas kekejaman penjahat Jan Peter Coen yang Belanda puja-puja ini sebagai pahlawan itu.
"Sejarah mengenal sosok Jan Peter Coen adalah pembantai dan pelaku berbagai tindak kejahatan kemanusiaan di Tana Air (Indonesia-Nusantara). Sebagai sebuah mentalitas Belanda dalam memandang kepahlawanan sosok ini (Jan Peter Coen) tentu bagi kita di Indonesia adalah sesuatu yang harus dikoreksi dan diperbaiki oleh Belanda," kata Ketua Yayasan KUKB Perwakilan Jakarta-Jawa Barat Irwan Lubis.
"Dukungan-dukungan di Tanah Air sangat perlunya terutama membuka mata dan membuka informasi kepada sudara-saudara sebangsa akan informasi dan masalah ini, karena kami sadar, masih banyak yang belum mengetahui dan tentu tidak peduli lagi dengan masalah seperti ini," kata Ketua yayasan KUKB Perwakilan Jakarta-Jawa Barat Irwan Lubis dalam rilisnya kepada Sindonews, Minggu (13/1/2013).
Dia berharap, dukungan tersebut dapat mengubah mentalitas bangsa Indonesia, supaya mengenal seutuhnya pondasi bangsa ini. Jangan hanya sebagai masyarakat yang bersikap konsumtif.
"Mudah-mudahan dengan dukungan itu akan semakin meneguhkan perjuangan untuk menyelesaiakn berbagai hal yang mungkin saja akan dapat memperbaiki mentalitas bangsa ini dan mengenal sejarah mereka yang sesungguhnya," harapnya.
Lanjutnya, pada gilirannya akan semakin membuat kepercayaan yang tinggi bagi bangsa ini untuk tetap tegak dan semakin besar dimata bangsa-bangsa lain di dunia.
Sebelumnya, Jumat 11 Januari 2013 lalu, penggiat Yayasan Komite Utang Kehormatan Belanda (Yayasan KUKB) dengan Komite 7 Mei di Amsterdam Belanda melakukan penyelaan 7.000 lilin di sekitar Patung Jan Peter Coen di Amsterdam. Hal itu untuk mengingatkan bangsa Belanda atas kekejaman penjahat Jan Peter Coen yang Belanda puja-puja ini sebagai pahlawan itu.
"Sejarah mengenal sosok Jan Peter Coen adalah pembantai dan pelaku berbagai tindak kejahatan kemanusiaan di Tana Air (Indonesia-Nusantara). Sebagai sebuah mentalitas Belanda dalam memandang kepahlawanan sosok ini (Jan Peter Coen) tentu bagi kita di Indonesia adalah sesuatu yang harus dikoreksi dan diperbaiki oleh Belanda," kata Ketua Yayasan KUKB Perwakilan Jakarta-Jawa Barat Irwan Lubis.
(mhd)