Kemendikbud belum putuskan kurikulum pengganti RSBI

Minggu, 13 Januari 2013 - 12:54 WIB
Kemendikbud belum putuskan...
Kemendikbud belum putuskan kurikulum pengganti RSBI
A A A
Sindonews.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) belum memutuskan kurikulum pengganti di sekolah Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI), mereka masih akan menggunakan sistem pendidikan yang sama hingga tahun ajaran baru.

"Jadi, apakah ada perubahan kurikulum ketingkat satuan pendidikan? Pemerintah berikan yang minim dahulu. Minimnya harus kita tetapkan yang lama," jelas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbu) Mohammad Nuh kepada wartawan usai mengikuti Rakernas IKA UII di Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (13/1/2013).

Dia melanjutkan, besar kemungkinan sistem pendidikan dan kurikulum yang digunakan sekolah bekas RSBI mengacu pada sistem pendidikan tahun 2013, namun dirinya menegaskan hal itu belum dapat diputuskan.

"Yang baru (sistem pendidikan), tentu akan kami kaitkan di 2013. Tapi kami masih akan membahas terlebih dahulu kami akan konsultasikan mengenai itu (kurikulum). Yang terpenting kan anak-anak, saat ini tetap belajar dengan kurikulum yang ada hingga akhir semester atau tahun ajaran baru," terangnya.

Nuh melanjutkan, hal ini juga sudah disampaikan kepada Mahkamah Konstitusi (MK), sehingga tidak ada yang dipermasalahkan lagi terkait putusan penghapusan RSBI tersebut.

"Kita sudah konsultasikan juga dengan MK dan mereka mau menerima," tegasnya.

Sementara itu, di tempat yang sama, Ketua MK Mahfud MD mengatakan, kalau lembaganya juga telah menyetujui agar Kemendikbud menggunakan kurikulum yang sama.

"Secara khusus kita ingin menyampaikan vonis MK terkait RSBI, tidak ada perbedaan antara putusan MK yang sudah jatuh dengan yang lain dan harus berlaku," tandasnya.

Maka itu, dia sepakat, untuk proses pembelajaran harus tetap berjalan sebagtaimana mestinya untuk kecerdasan anak bangsa, dan hak setiap warga negara.

"Kami sepakat, kegiatan belajar tidak bisa main dihentikan, jadi apa yang disampaikan itu. Saya kira proses pengakhirannya harus ada terminal, terminalnya itu harus di akhir semester," pungkasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0692 seconds (0.1#10.140)