PKB rangkul artis, karena krisis tokoh internal
A
A
A
Sindonews.com- Gaya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) buat sensasi politik denga memunculkan sejumlah artis kawakan sebagai bakal calon Presiden 2014 mendatang dinilai ampuh membawa manfaat internalnya.
Sensasi politik itu dinilai berhasil mengamankan posisi PKB dalam lingkaran kekuasaan. Beberapa artis kawakan yang digadang-gadang oleh PKB yaitu, pria yang dijuluki raja dangdut Rhoma Irama dan Iwan Fals. Bukan hanya itu, PKB juga memunculkan nama Ani Yudhoyono.
"Saya kira partai-partai menengah memang harus seperti itu, strategi yang jitu untuk tetap berada di kekuasaan," ujar Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS), Toto Sugiarto di Hotel Santika, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (6/1/2012).
Dia menilai minimnya tokoh di internal PKB menyebabkan partai yang didirkan oleh Abdurrahman Wahid itu atau Gusdur, menyebabkan partainya harus menjaring sejumlah tokoh populer dari luar. "Mereka sadar, tokoh internalnya tidak mungkin ada yang menang," tukasnya.
Namun, strategi yang dijalankan PKB itu dianggap strategi yang biasa dalam politik. Pasalnya, parpol harus membuka peluang seluas-luasnya kepada semua kalangan menjelang Pemilu Presiden (Pilpres) 2014.
"Mereka masih mencari banyak kemungkinan. Misal melihat kemungkinman apakah Ketua Umum PKB (Muhaimin Iskandar) akan maju atau tidak,"pungkasnya.
Sensasi politik itu dinilai berhasil mengamankan posisi PKB dalam lingkaran kekuasaan. Beberapa artis kawakan yang digadang-gadang oleh PKB yaitu, pria yang dijuluki raja dangdut Rhoma Irama dan Iwan Fals. Bukan hanya itu, PKB juga memunculkan nama Ani Yudhoyono.
"Saya kira partai-partai menengah memang harus seperti itu, strategi yang jitu untuk tetap berada di kekuasaan," ujar Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS), Toto Sugiarto di Hotel Santika, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (6/1/2012).
Dia menilai minimnya tokoh di internal PKB menyebabkan partai yang didirkan oleh Abdurrahman Wahid itu atau Gusdur, menyebabkan partainya harus menjaring sejumlah tokoh populer dari luar. "Mereka sadar, tokoh internalnya tidak mungkin ada yang menang," tukasnya.
Namun, strategi yang dijalankan PKB itu dianggap strategi yang biasa dalam politik. Pasalnya, parpol harus membuka peluang seluas-luasnya kepada semua kalangan menjelang Pemilu Presiden (Pilpres) 2014.
"Mereka masih mencari banyak kemungkinan. Misal melihat kemungkinman apakah Ketua Umum PKB (Muhaimin Iskandar) akan maju atau tidak,"pungkasnya.
(kur)