Sertifikasi guru tidak tingkatkan mutu pendidikan

Sindonews.com - Menurunnya kualitas pendidikan di Indonesia, salah faktor penyebabnya adalah karena standar pelaksanaan pendidikan minimal lainnya yang harus dipenuhi guru.

Ketua Departemen Pendidikan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS Raihan Iskandar mengatakan, sertifikasi yang selama ini dilakukan sudah benar untuk meningkatkan standar kompetensi guru.

"Sayangnya, sertifikasi guru selama ini tidak berbanding lurus dengan peningkatan mutu pendidikan," kata Raihan dalam keterangan persnya yang diterima Sindonews, Kamis (3/1/2013) pagi.

Menurut Raihan, hasil uji kompetensi guru ternyata sangat mencengangkan, sebagian besar guru-guru di seluruh Indonesia tidak memadai. Berdasar hasil uji kompetensi itu, yang ada diatas rata-rata hanya ada di 12 provinsi.

"Jadi bisa dibayangkan sebagian besar guru kita masih berada dibawah standar," ucapnya.

Lebih lanjut Anggota Komisi X DPR ini menjelaskan, kemudian standar pelayanan pendidikan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan pendidikan adalah masalah sarana dan prasarana.

"Pada 2012 lalu pemerintah sudah menggelontorkan dana yang cukup besar untuk memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan, seperti gedung sekolah, tapi ternyata ini tidak optimal," ungkapnya.

Menurutnya, masalahnya ada pada pendataan sehingga banyak yang salah sasaran. Raihan menceritakan ada sekolah yang masih bagus, tapi justru mendapat bantuan.

"Sedangkan yang lain, ada sekolah yang membutuhkan bantuan untuk rehab, tapi malah tidak mendapatkan. Banyak yang tidak tepat sasaran," urainya.

Karena itu, Raihan berharap pada 2013 ini pemerintah lebih serius memperhatikan masalah pendidikan di tanah air. Pada tahun 2013, pemerintah harus memenuhi standar pelayanan pendidikan, minimal standar untuk kurikulum, standar guru, dan standar sarana prasarana pendidikan.

"Pendidikan memang bukan segala-galanya, namun segala-galanya bisa dimulai dari pendidikan. Karena itu, PKS akan mendorong pemerintah untuk benar-benar memperhatikan pendidikan di negeri ini, baik lewat legislatif, maupun eksekutifnya," pungkasnya.