Pahlawan orang miskin dan pendosa
A
A
A
"Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan."
Lukas 22:26
Bapa di Surga tahu kalau manusia mempunyai banyak kebutuhan. Seperti yang dipaparkan Abraham Maslow bahwa ada lima kebutuhan mendasar manusia, dan diantaranya adalah kebutuhan akan harga diri dan kasih sayang.
Allah adalah kasih dan Dia adalah Bapa yang baik. Karena itu untuk memenuhi dua kebutuhan tersebut Dia memberikan Anak-Nya yang Tunggal dengan menjadi pelayan atau hamba. Agar kita belajar dari Dia dan sekaligus menyadari betapa berharganya kita karena Dia rela menjadi miskin supaya kita menjadi kaya.
Selama hidup di dunia ini Yesus Kristus melayani banyak orang yang membutuhkan pengampunan, pembelaan, kesembuhan, pemulihan, kelepasan, dan pengampunan dosa. Hidupnya Ia habiskan dengan memberi dan melayani.
Yesus menjadi pahlawan bagi banyak orang miskin dan pendosa. Ketika para pembesar, penguasa dan ahli-ahli agama menghukum dan menindas mereka, Yesus selalu membela mereka. Setiap hari semakin banyak orang yang bersimpati kepada-Nya.
Hal ini membuat takut Iblis maupun para penguasa dunia, karena itu cara terakhir iblis menggagalkan misi Allah adalah dengan memakai penguasa dunia menyiksa Anak Allah Yang Tunggal tersebut dan berharap kalau disiksa nanti Yesus Sang Mesias akan berontak kepada Bapa.
Namun syukur pada Allah, Yesus Kristus tetap taat dan setia sebagai seorang hamba. Dan Ia tetap menjadi pahlawan bagi orang miskin dan pendosa sekalipun harus dianiaya hingga mati terkutuk di kayu salib.
Tidaklah heran kalau Yesus bisa dengan lantang dan berani mengajar dan berkotbah kepada kita bahwa rahasia untuk menjadi terbesar adalah dengan mengubah pemikiran dan sikap kita supaya bersedia menjadi seorang pelayan dan rela dianggap kecil oleh orang lain.
Seorang pahlawan tidak pernah menganggap dirinya pahlawan, yang ada dipikiran dan hatinya hanyalah bagaimana menjadi orang yang berguna bagi orang lain
(Sumber : jawaban.com)
Lukas 22:26
Bapa di Surga tahu kalau manusia mempunyai banyak kebutuhan. Seperti yang dipaparkan Abraham Maslow bahwa ada lima kebutuhan mendasar manusia, dan diantaranya adalah kebutuhan akan harga diri dan kasih sayang.
Allah adalah kasih dan Dia adalah Bapa yang baik. Karena itu untuk memenuhi dua kebutuhan tersebut Dia memberikan Anak-Nya yang Tunggal dengan menjadi pelayan atau hamba. Agar kita belajar dari Dia dan sekaligus menyadari betapa berharganya kita karena Dia rela menjadi miskin supaya kita menjadi kaya.
Selama hidup di dunia ini Yesus Kristus melayani banyak orang yang membutuhkan pengampunan, pembelaan, kesembuhan, pemulihan, kelepasan, dan pengampunan dosa. Hidupnya Ia habiskan dengan memberi dan melayani.
Yesus menjadi pahlawan bagi banyak orang miskin dan pendosa. Ketika para pembesar, penguasa dan ahli-ahli agama menghukum dan menindas mereka, Yesus selalu membela mereka. Setiap hari semakin banyak orang yang bersimpati kepada-Nya.
Hal ini membuat takut Iblis maupun para penguasa dunia, karena itu cara terakhir iblis menggagalkan misi Allah adalah dengan memakai penguasa dunia menyiksa Anak Allah Yang Tunggal tersebut dan berharap kalau disiksa nanti Yesus Sang Mesias akan berontak kepada Bapa.
Namun syukur pada Allah, Yesus Kristus tetap taat dan setia sebagai seorang hamba. Dan Ia tetap menjadi pahlawan bagi orang miskin dan pendosa sekalipun harus dianiaya hingga mati terkutuk di kayu salib.
Tidaklah heran kalau Yesus bisa dengan lantang dan berani mengajar dan berkotbah kepada kita bahwa rahasia untuk menjadi terbesar adalah dengan mengubah pemikiran dan sikap kita supaya bersedia menjadi seorang pelayan dan rela dianggap kecil oleh orang lain.
Seorang pahlawan tidak pernah menganggap dirinya pahlawan, yang ada dipikiran dan hatinya hanyalah bagaimana menjadi orang yang berguna bagi orang lain
(Sumber : jawaban.com)
(ysw)