Awas! aksi spionase industri makin gencar

Sabtu, 08 Desember 2012 - 06:33 WIB
Awas! aksi spionase...
Awas! aksi spionase industri makin gencar
A A A
Dalam dunia bisnis dikenal juga istilah spionase industri (industrial espionage). Matamata industri mempunyai peranan penting dalam menentukan strategi perusahaan ke depan.

Spionase ekonomi atau industri mempunyai tujuan untuk mengumpulkan pengetahuan tentang organisasi. Ini mungkin termasuk akuisisi kekayaan intelektual, informasi tentang industri manufaktur, ide, teknik, proses, resep,dan formula perusahaan. Kegiatan spionase industri juga meliputi bagaimana penyerapan informasi kepemilikan atau operasional seperti pada data pelanggan, harga, penjualan, pemasaran, penelitian, pengembangan, kebijakan, penawaran, strategi perencanaan atau pemasaran, hingga komposisi perubahan dan lokasi produksi.

Spionase industri ini bukan hanya melibatkan perusahaan, melainkan antarnegara. Pada awal-awal sejarahnya spionase ini bahkan dimulai ketika terjadi persaingan usaha antarnegara. Saat itu ada sejumlah pekerja di Inggris yakni di Sheffield dan Newcastle yang berminat bekerja ke luar negeri. Inggris kemudian membuat undangundang yang bertujuan mencegah metode spionase ekonomi dan industri.

Beberapa persaingan spionase industri yang dilakukan antarperusahaan misalnya terjadi antara Opel dan Volkswagen pada era 1990-an, ketika terjadi perpindahan eksekutif Opel yang dicurigai sebagai salah satu bentuk spionase. Pada 1993, General Motors (GM) menuduh Volkswagen melakukan spionase industri setelah Jose Ignacio Lopez, kepala produksi untuk divisi Opel, bergabung dengan Volkswagen (VW).

Perpindahan Lopez dicurigai membawa dokumen yang berisi rahasia perusahaan. Perseteruan ini berujung pada gugatan di pengadilan. Akhirnya VW harus membayar jutaan dolar Amerika Serikat ke GM. Kisah persaingan pernah terlihat pada Microsoft dan Oracle.

Pada Juni 2000, Chief Executive Larry Ellison mengatakan bahwa dia melakukan ”tugas warga negara” dengan mempekerjakan agen detektif untuk menyelidiki kelompok yang didukung Microsoft. Mereka melakukan investigasi pada dua lembaga riset yaitu The Independent Institute dan The National Taxpayers Union yang merilis studi mendukung Microsoft.

Persaingan dan pencurian informasi juga pernah melibatkan kelompok hotel ternama yaitu Starwood dan Hilton. Pada April 2009, Starwood menggugat Hilton atas rahasia dagang. Starwood mengklaim dua mantan eksekutif mereka yaitu Ross Klein dan Amar Lalvani disewa Hilton untuk mencuri informasi tentang merek Hotel W Starwood.

Klein dan Lalvani terlibat dalam mengembangkan brand tentang ”gaya hidup mewah” Hotel Starwood dan brand Luxury Collection. Starwood menuduh Hilton mengunduh informasi rahasia tersebut. Kasus ini cukup menyita perhatian media dan berakhir satu tahun setelahnya. Pencurian informasi rahasia untuk kepentingan bisnis juga pernah diungkapkan situs pencarian Google.

Pada Januari 2010, Google mengungkapkan telah mendeteksi sebuah serangan cyber yang sangat canggih dan berasal dari China. Serangan tersebut mengakibatkan pencurian kekayaan intelektual. Perusahaan itu mengatakan, bukti menunjukkan bahwa tujuan utama dari para penyerang adalah mengakses account Gmail dari aktivis HAM China.

Google mengatakan, berbagai perusahaan juga menjadi sasaran, termasuk di sektor keuangan, teknologi, media, dan kimia. ”Ini program spionase besar yang bertujuan mendapatkan teknologi tinggi informasi dan informasi sensitif secara politis,” ungkap James A Lewis, pakar keamanan cyber Center for Strategic & International Studies, sebagaimana dirilis Washington Post. Tuduhan spionase juga pernah meramaikan industri pengeboran minyak lepas pantai.

Hacker mencuri informasi rahasia dari enam perusahaan energi Amerika Serikat dan dan Eropa, termasuk Exxon Mobil, Royal Dutch Shell, dan BP.
Menurut analisa McAfee,serangan mengakibatkan hilangnya informasi proyek keuangan yang berkaitan dengan tawaran ladang dan operasi minyak dan gas. Serangan yang terjadi pada November 2009 tersebut dikenal dengan Night Dragon dan diyakini berasal dari China. Hacker menargetkan peta topografi komputerisasi senilai jutaan dolar yang mencari cadangan minyak potensial.

Saling intip antarperusahaan saat ini terus berlangsung. Semua perusahaan mencari keunggulan dan kelemahan para pesaingnya sehingga mereka pun dituntut untuk menjaga rahasia mereka dari mata-mata industri. islahuddin
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8818 seconds (0.1#10.140)