Jalan Salib Suci Mahawu

Kamis, 29 November 2012 - 00:25 WIB
Jalan Salib Suci Mahawu
Jalan Salib Suci Mahawu
A A A
SELAIN patung "Yesus Memberkati", ada juga lokasi ziarah bagi umat Kristiani di Sulawesi Utara. Disini terdapat tempat ziarah yang ramai dikunjungi karena kesakralannya bernama Jalan Salib Suci Mahawu (JSSM).

Lokasinya ada di kawasan hutan di kaki Gunung Mahawu tepatnya di sebelah timur kota Tomohon, Sulawesi Utara. Pemandangan alam di sekitar tempat ziarah JSSM ini sungguh eksotik.

Ke lokasi JSSM dan Kebun Raya ini tidak sulit. Dari Manado, cukup ditempuh dengan kendaraan dalam waktu 45 menit berjarak 25 kilometer. Dari jembatan Kinilow, silahkan berbelok ke kiri mengikuti Jalan Lingkar Timur kota Tomohon. Dari jembatan ke lokasi JSSM atau Kebun raya cuma dua kilometer atau 10 menit perjalanan.

Begitu kaki menapak di perhentian pertama, pengunjung akan merasakan suasana alam hutan Mahawu. Patung-patung setinggi manusia yang terbuat dari lempeng-lempeng tembaga bercampur perunggu di pasang di setiap perhentian jalan salib.

Pengunjung akan takjub menyaksikan bagaimana pematung membuat ”pengkristalan penderitaan kemanusiaan Yesus” pada setiap patung-Nya.

Misalnya, Ketika Yesus tergeletak tak berdaya oleh beratnya kayu salib, tangan Simon Kirene (orang asing di luar komunitas Yesus) menggapai tangan Yesus sambil memanggul salib-Nya.

Mendekati makam Yesus, pengunjung akan melewati akuistik Taman Pieta tempat adegan Bunda Maria memangku jenasah Yesus. Selanjutnya, langkah akan terhenti di lorong pintu masuk makam Yesus yang gelap.

Disini pengunjung akan diam sejenak untuk merenungkan kegelapan dan kekosongan di makam Yesus ini? Makam Yesus kosong dan Ia sudah bangkit.

Keluar dari makam, anda akan melewati sebuah jembatan di atas kolam untuk sampai ke Gua Maria ”Sanctissima” Mahawu. Sebuah jembatan yang menjembatani antara kebangkitan dan realitas hidup manusia. Di depan goa kita mohon agar dengan perantaraan Bunda Maria doa-doa kita terkabul.

Jalan Salib Suci Mahawu (JSSM) diberkati oleh Mgr. Josef Suwatan MSC, Uskup Manado pada Hari Raya Salib Suci, 14 September 2006. JSSM dilengkapi dengan amphitheatre yang mampu menampung 1000 orang.

Di sebelah amphitheatre, dibangun Kapel dengan view menghadap Gunung Lokon. Jogging tracking sepanjang 500 meter menembus hutan dibuat dari Kapel menuju ke halaman Alamanda (rumah) Retret.

Ada 6 unit rumah panggung dibangun di komplek rumah retret yang sangat ramah lingkungan. Dua unit dikhususkan untuk menginap dengan daya tampung 75 orang. Unit-unit rumah lainnya digunakan untuk ruang kantor, ruang makan dan ruang pertemuan, serta ruang pembimbing.

Luas kawasan tempat ziarah JSSM kurang lebih 50 hektare milik keluarga Korompis Wewengkang. Di samping sebagai tempat ziarah, kawasan ini disiapkan untuk Kebun Raya (botanical garden).

(sumber: www.wisatarohani.net)
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7140 seconds (0.1#10.140)