Bathoegana tampar Demokrat

Sindonews.com - Pernyataan Politikus Partai Demokrat Soetan Bathoegana yang menyebutkan alm mantan Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) terlibat kasus korupsi Buloggate dan Bruneigate dinilai merupakan sebuah tamparan keras bagi Partai Demokrat.

Menurut Pengamat Politik Tjipta Lesmana, sikap Bathoegana itu dapat memperburuk citra PD yang saat ini tengah dibelit banyak masalah.

"Ya, itu sama saja menampar Partai Demokrat, yang tentunya akan menurunkan elektabilitas partai tersebut," tegas Tjipta kepada Sindonews, Rabu (28/11/2012).

Menurut Tjipta, jika pernyataan Bathoegana ditujukan untuk meningkatkan elektabilitas PD atau mencari sensasi, maka disebutnya Bathoegana salah tembak.

Ditanya soal karakter Soetan Bathoegana yang acap kali sering melontarkan pernyataan ceplas-ceplos, Tjipta menilai hal itu sengaja dibangun partai untuk membangun iklim politik.

"Hal itu merupakan setting-an yang sengaja diciptakan partai untuk melakukan permainan politik, ada yang bersifat kalem, ada yang keras, ada yang ceplas-ceplos," paparnya.

Meski begitu, Tjipta menyarankan agar Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk segera menindak Bathoegana dengan pemberian sanksi. Pasalnya, lanjut dia, saat ini diketahui hubungan SBY dengan PBNU sangat baik.

"SBY harus kasih sanksi, karena kita tahu kan dia (SBY) memiliki hubungan yang baik dengan PBNU, Gus Dur, dan keluarganya," jelas Tjipta.

Sebelumnya, Politikus Partai Demokrat Sutan Bhatoegana mendapat kecaman dari berbagai pihak lantaran dalam sebuah diskusi kenegaraan, dirinya mengatakan pemerintahan Gus Dur penuh tindak korupsi seperti Buloggate dan Bruneigate.

Bahkan Bathoegana menyebut, Gus Dur lengser tak wajar karena memang terbukti tak bersih memimpin bangsa.