Lagu Malam Kudus menyebar gara-gara organ rusak
A
A
A
PADA malam natal, sering terdengar lagu Malam Kudus. Namun siapa yang sangka bahwa gubahan lagu tersebut dibuat dua orang pekerja di sebuah gereja di Austria.
Untuk liriknya sendiri dibuat oleh Joseph Mohr sedangkan melodinya digubah oleh Franz Xaver Gruber, dua orang pekerja sebuah gereja di Austria. 185 tahun yang lalu, lagu ini dikumandangkan
pertama kali di gereja mereka dalam sebuah perayaan malam Natal.
Pertama kali, lagu tersebut hanya diiringi petikan gitar karena organ gereja sedang rusak. Lalu Joseph dan Franz plus paduan suaranya bernyanyi dengan bahasa Jerman "Stille Nacht! Heilige Nacht".
Belakangan lagu itu menjadi "lagu wajib" di setiap gereja di seluruh dunia saat perayaan Natal.
Mungkin umat Kristiani di dunia harus berterima kasih pada Karl Mauracher. Dia adalah seorang tukang reparasi organ yang malam itu sedang memperbaiki organ gereja dan mendengar suatu nyanyian yang menyentuh hatinya.
Diam-diam ia mencatat seluruh lagu itu. Karl kemudian membawa catatan itu keluar dari negara Austria dan entah bagaimana bisa sampai ke tangan orang-orang lain dari berbagai profesi dan dari berbagai negara.
Lagu tersebut kemudian terkenal dimana-mana.
Keindahan nada dan kata-katanya telah ‘menyentuh’ orang tanpa halangan budaya atau bahasa, hinga kini.
Untuk liriknya sendiri dibuat oleh Joseph Mohr sedangkan melodinya digubah oleh Franz Xaver Gruber, dua orang pekerja sebuah gereja di Austria. 185 tahun yang lalu, lagu ini dikumandangkan
pertama kali di gereja mereka dalam sebuah perayaan malam Natal.
Pertama kali, lagu tersebut hanya diiringi petikan gitar karena organ gereja sedang rusak. Lalu Joseph dan Franz plus paduan suaranya bernyanyi dengan bahasa Jerman "Stille Nacht! Heilige Nacht".
Belakangan lagu itu menjadi "lagu wajib" di setiap gereja di seluruh dunia saat perayaan Natal.
Mungkin umat Kristiani di dunia harus berterima kasih pada Karl Mauracher. Dia adalah seorang tukang reparasi organ yang malam itu sedang memperbaiki organ gereja dan mendengar suatu nyanyian yang menyentuh hatinya.
Diam-diam ia mencatat seluruh lagu itu. Karl kemudian membawa catatan itu keluar dari negara Austria dan entah bagaimana bisa sampai ke tangan orang-orang lain dari berbagai profesi dan dari berbagai negara.
Lagu tersebut kemudian terkenal dimana-mana.
Keindahan nada dan kata-katanya telah ‘menyentuh’ orang tanpa halangan budaya atau bahasa, hinga kini.
(ysw)