Sapi perah, BK tunggu bukti tambahan dari Dahlan
Kamis, 08 November 2012 - 14:36 WIB

Sapi perah, BK tunggu bukti tambahan dari Dahlan
A
A
A
Sindonews.com - Badan Kehormatan (BK) DPR masih menunggu bukti-bukti dari Menteri BUMN Dahlan Iskan terkait aduannya kepada BK soal oknum anggota DPR pemeras BUMN.
Ketua BK M Prakosa mengungkapkan, surat yang disampaikan Dahlan melalui Kepala Biro Hukum Kementerian BUMN, hanya menyampaikan kronologis kejadian dan lima oknum. Dalam surat ini tanpa disertai kejelasan nama dan bukti-bukti terkait.
"Harapan kami adalah kelengkapan bukti pemerasan. Tapi sampai saat ini kita belum menerima bukti. Yang ada beliau (Dahlan) juga mendengar dari seseorang tentang adanya peristiwa tersebut. Karena beliau tidak mengalaminya sendiri, hanya mendengarkan," kata M Prakosa, kepada para wartawan, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (8/11/2012).
Prakosa menegaskan, jika BK sudah memegang bukti pemerasan tersebut, maka BK akan segera menyerahkan bukti itu kepada penyidik terkait, dalam hal ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kemarin Pak Dahlan janji menyampaikan peristiwa baru dan nama baru, sekaligus bukti tambahan. Tadinya kalau ada bukti, rencananya hari ini juga kita sampaikan kepada penegak hukum. Tapi ternyata tidak ada bukti, jadi harus kita telusuri lagi. Bagaimana pun itu adalah satu informasi dari pejabat tinggi," ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, BK akan melakukan penelusuran dan pemanggilan secara marathon terkait yang disampaikan Dahlan.
"Mau kita klarifikasi dulu, karena ini tidak disertai bukti. Dan ini sifatnya sekunder. Kita harapkan bukti sahih," tambahnya.
Diungkapkan juga oleh Dahlan, dalam surat tersebut tidak disebutkan nominal berapa jumlah uang yang diperas oleh oknum DPR tersebut.
"Tidak ada nominal angka, hanya kronologis kejadian seperti apa yang disampaikan Pak Dahlan," tutupnya.
Baca berita terkait seputar pemeras BUMN disini
Ketua BK M Prakosa mengungkapkan, surat yang disampaikan Dahlan melalui Kepala Biro Hukum Kementerian BUMN, hanya menyampaikan kronologis kejadian dan lima oknum. Dalam surat ini tanpa disertai kejelasan nama dan bukti-bukti terkait.
"Harapan kami adalah kelengkapan bukti pemerasan. Tapi sampai saat ini kita belum menerima bukti. Yang ada beliau (Dahlan) juga mendengar dari seseorang tentang adanya peristiwa tersebut. Karena beliau tidak mengalaminya sendiri, hanya mendengarkan," kata M Prakosa, kepada para wartawan, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (8/11/2012).
Prakosa menegaskan, jika BK sudah memegang bukti pemerasan tersebut, maka BK akan segera menyerahkan bukti itu kepada penyidik terkait, dalam hal ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kemarin Pak Dahlan janji menyampaikan peristiwa baru dan nama baru, sekaligus bukti tambahan. Tadinya kalau ada bukti, rencananya hari ini juga kita sampaikan kepada penegak hukum. Tapi ternyata tidak ada bukti, jadi harus kita telusuri lagi. Bagaimana pun itu adalah satu informasi dari pejabat tinggi," ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, BK akan melakukan penelusuran dan pemanggilan secara marathon terkait yang disampaikan Dahlan.
"Mau kita klarifikasi dulu, karena ini tidak disertai bukti. Dan ini sifatnya sekunder. Kita harapkan bukti sahih," tambahnya.
Diungkapkan juga oleh Dahlan, dalam surat tersebut tidak disebutkan nominal berapa jumlah uang yang diperas oleh oknum DPR tersebut.
"Tidak ada nominal angka, hanya kronologis kejadian seperti apa yang disampaikan Pak Dahlan," tutupnya.
Baca berita terkait seputar pemeras BUMN disini
(maf)