Ada intervensi dalam LHP BPK?
Senin, 22 Oktober 2012 - 16:07 WIB

Ada intervensi dalam LHP BPK?
A
A
A
Sindonews.com - Hilangnya nama menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng dari laporan hasil pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) terkait kasus Hambalang terus menuai polemik.
Anggota Komisi X DPR, Deddy Gumelar tidak percaya, jika Andi Mallarangeng sebagai Menpora tidak terlibat dalam pembahasan proyek pembangunan pusat olahraga di Hambalang Bogor.
"Yang saya baca memang tidak ada nama Andi Mallarangeng. Tapi apabila yang saya baca hari ini sama dengan apa yang akan diplenokan Rabu (24 Oktober 2012) nanti paling tidak ada intervensi secara struktur," ujarnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (22/10/2012).
Menurutnya, indikasi adanya intervensi dalam laporan tersebut semakin kuat, jika hasil audit yang akan dilaporkan pada Rabu nanti, ternyata tidak ada nama Andi Mallarangeng. Hal ini sejalan dengan pernyataan anggota BPK Taufiqurrahman Ruki yang mencurigai adanya intervensi dalam hal ini.
"Kalau Pak Ruki katakan ada intervensi dan dianulir hari berikutnya itu membuktikan benar ada intervensi di dalamnya," tegas politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.
Ia menambahkan, harusnya hasil audit BPK itu tak sama dengan yang akan dirapatkan nanti. Pasalnya, akan terdapat misleading jika menteri yang terkait tidak mengetahui.
Seperti diketahui, anggota BPK Taufiqurrahman Ruki, menilai laporan audit investigasi BPK mengenai proyek pembangunan sarana olahraga di Hambalang, telah diintervensi. Pasalnya, dalam laporan tersebut, ada sejumlah nama-nama terlibat yang hilang termasuk nama Menpora Andi Mallarangeng.
Padahal, dalam pemeriksaan awal yang dilakukan BPK, terdapat bukti-bukti keterlibatan Andi Mallarangeng dan sejumlah perusahaan kontraktor dalam proyek tersebut.
Anggota Komisi X DPR, Deddy Gumelar tidak percaya, jika Andi Mallarangeng sebagai Menpora tidak terlibat dalam pembahasan proyek pembangunan pusat olahraga di Hambalang Bogor.
"Yang saya baca memang tidak ada nama Andi Mallarangeng. Tapi apabila yang saya baca hari ini sama dengan apa yang akan diplenokan Rabu (24 Oktober 2012) nanti paling tidak ada intervensi secara struktur," ujarnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (22/10/2012).
Menurutnya, indikasi adanya intervensi dalam laporan tersebut semakin kuat, jika hasil audit yang akan dilaporkan pada Rabu nanti, ternyata tidak ada nama Andi Mallarangeng. Hal ini sejalan dengan pernyataan anggota BPK Taufiqurrahman Ruki yang mencurigai adanya intervensi dalam hal ini.
"Kalau Pak Ruki katakan ada intervensi dan dianulir hari berikutnya itu membuktikan benar ada intervensi di dalamnya," tegas politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.
Ia menambahkan, harusnya hasil audit BPK itu tak sama dengan yang akan dirapatkan nanti. Pasalnya, akan terdapat misleading jika menteri yang terkait tidak mengetahui.
Seperti diketahui, anggota BPK Taufiqurrahman Ruki, menilai laporan audit investigasi BPK mengenai proyek pembangunan sarana olahraga di Hambalang, telah diintervensi. Pasalnya, dalam laporan tersebut, ada sejumlah nama-nama terlibat yang hilang termasuk nama Menpora Andi Mallarangeng.
Padahal, dalam pemeriksaan awal yang dilakukan BPK, terdapat bukti-bukti keterlibatan Andi Mallarangeng dan sejumlah perusahaan kontraktor dalam proyek tersebut.
(mhd)